“Perempuan Pembawa Sial”: Horor Baru yang Menggugat Stigma Perempuan dan Hidupkan Kembali Mitos Bahu Laweyan

Bagikan ke orang lain :

Uritanet – Jakarta Agustus 2025 Industri film horor Indonesia kembali kedatangan karya terbaru dari sutradara Fajar Nugros, Perempuan Pembawa Sial, yang akan tayang di bioskop pada 18 September 2025. Tidak sekadar menakut-nakuti, film ini justru menyuguhkan horor dengan lapisan budaya dan kritik sosial yang tajam.

Mengangkat mitos Bahu Laweyan—sebuah kutukan yang dipercaya menimpa perempuan menikah di daerah Laweyan, Solo—film ini menghadirkan kisah Mirah (Raihaanun), seorang perempuan yang dianggap pembawa sial setelah kematian tragis suaminya. Ia terjebak dalam stigma sosial dan ketakutan akan kutukan yang diwariskan lintas generasi.

Bagi Fajar Nugros, Perempuan Pembawa Sial bukan hanya medium hiburan, melainkan cara untuk menghadirkan cerita rakyat ke dalam konteks modern.

“Indonesia punya begitu banyak mitos dan cerita rakyat yang menarik. Saya ingin agar penonton tidak hanya ketakutan, tapi juga merasa dekat dengan akar budaya kita,” jelas Fajar.

Lebih jauh, film ini menyoroti fenomena sosial tentang bagaimana perempuan kerap dijadikan kambing hitam dalam sebuah tragedi. Raihaanun mengaku merasakan beratnya peran sebagai Mirah.

“Stigma terhadap perempuan itu nyata. Lewat karakter Mirah, saya ingin penonton melihat bagaimana rasa takut sering kali datang bukan hanya dari hantu, tapi juga dari pandangan masyarakat,” ungkapnya.

Eksekutif produser Winston Utomo menambahkan, film ini menghadirkan horor dengan ciri khas Indonesia. “Bahu Laweyan adalah mitos yang jarang diangkat, tapi punya kedalaman makna. Dengan memadukan budaya lokal dan isu sosial, kami ingin menciptakan pengalaman horor yang relevan dan otentik.”

Dengan balutan adegan mencekam—mulai dari penampakan delman misterius hingga kain laweyan yang menari di kegelapan—Perempuan Pembawa Sial mencoba menyeimbangkan kengerian visual dengan refleksi sosial. Pertanyaan yang mengiringi film ini pun sederhana namun mengguncang: benarkah kutukan itu nyata, atau hanyalah cara masyarakat melanggengkan prasangka?

Lebih dari sekadar hiburan, film ini menjadi ruang bagi penonton untuk menimbang ulang bagaimana mitos, budaya, dan stigma sosial bisa saling bertaut dalam kehidupan sehari-hari.

Perempuan Pembawa Sial tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai 18 September 2025.

**Benksu

Bagikan ke orang lain :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *