Jakarta (Uritanet) :
Suasana khidmat menyelimuti kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (8/8/2025), ketika Aditya Yusma—akrab disapa Mas Ndaru—mengumandangkan ajakan tulus untuk menjadikan Partai Rakyat Indonesia (PRI) sebagai rumah bagi seluruh elemen bangsa. Sebuah rumah yang terbuka untuk anak-anak yatim piatu, para aktivis, organisasi masyarakat, ulama, pejuang, dan politisi yang ingin berjuang bersama Presiden Prabowo Subianto demi cita-cita Indonesia Maju.
Mas Ndaru, yang kini menjabat Sekretaris Jenderal PRI sekaligus Ketua Umum Perisai Syarikat Islam, menegaskan filosofi di balik simbol partai.
“Macan melambangkan tekad bahwa Indonesia akan menjadi Macan Dunia. Padi dan kapas adalah janji kami untuk menjaga ketahanan pangan dan sandang demi kejayaan NKRI,” ucap tokoh muda yang dikenal sebagai salah satu relawan paling berpengaruh dalam pemenangan Prabowo–Gibran ini.

Deklarasi PRI diwarnai momen penuh makna. Doa bersama menggema, dihadiri oleh lintas profesi dan latar belakang: guru, pedagang asongan, buruh, petani, ulama, ibu rumah tangga, pengemudi ojek online, hingga mahasiswa.
Sebanyak 300 anak yatim piatu turut menjadi saksi, menghadirkan pesan kepedulian bahwa masa depan bangsa harus dirawat bersama.
Tak sekadar seremoni, acara ini sarat simbol angka delapan—lambang keberkahan dan kemakmuran. Tercermin dari delapan unsur masyarakat yang hadir, delapan jenis kue tampah tradisional, delapan jenis bunga penuh filosofi, hingga dua tandan Pisang Raja dan Pisang Emas, masing-masing berisi delapan sisir. Semua dirangkai menjadi pesan kebersamaan dan optimisme.

Ketua Umum PRI, Muhammad Nazaruddin—tokoh bangsa sekaligus filantropis yang dikenal luas—menegaskan bahwa momen ini adalah tonggak sejarah.
“Deklarasi kelahiran PRI ini menjadi langkah awal tekad kami untuk mewujudkan visi-misi Indonesia Maju menuju Indonesia Emas bersama Presiden Prabowo Subianto,” ungkapnya.
Berdiri tepat pada 8 Agustus 2025, PRI lahir bersamaan dengan peringatan 8 Dekade Dirgahayu Republik Indonesia dan di tengah kepemimpinan Presiden RI ke-8, Prabowo Subianto. Landasan perjuangannya jelas: Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
PRI mengusung semangat Nasionalis–Religius, berpihak pada rakyat, dan memberi dukungan penuh pada Astacita Presiden Prabowo beserta tujuh program prioritas pemerintah.
“PRI adalah partainya rakyat Indonesia. Bersama rakyat kita kuat, bersama rakyat kita jaga bangsa dan NKRI,” tegas Nazaruddin.

Deklarasi ini bukan sekadar lahirnya sebuah partai. Ia adalah janji yang diucap lantang: bahwa perjuangan tak boleh berhenti, bahwa persatuan adalah kunci, dan bahwa masa depan Indonesia harus diperjuangkan bersama—oleh rakyat, dari rakyat, dan untuk rakyat.
Dari rakyat, oleh rakyat, untuk Indonesia yang lebih perkasa.
)**M.Fadhli/ Tjoek

