Kota Rawalpindi, Islamabad Pakistan (Uritanet) :
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Islamabad kembali menegaskan komitmennya sebagai rumah besar bagi seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) di Pakistan. Hal itu tercermin dalam kegiatan bertajuk Warung Konsuler yang digelar di Kota Rawalpindi, Sabtu (2/8/2025), dan menjadi ajang pertemuan pertama antara Duta Besar RI yang baru, Letjen TNI (Purn) Chandra Warsenanto Sukotjo, M.Sc., dan Ny. Tamara Yuanita Sukotjo, dengan masyarakat Indonesia yang menetap di Pakistan.
Dalam suasana penuh kehangatan dan kekeluargaan, ratusan WNI dari berbagai latar belakang hadir—mulai dari mahasiswa yang tergabung dalam Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI), para profesional di organisasi internasional seperti PBB, hingga pilot swasta di maskapai Pakistan. Tidak ketinggalan pula para ibu rumah tangga dan keluarga yang menyambut kedatangan Dubes RI dengan penuh antusias.
Dalam sambutannya, Dubes RI Chandra Warsenanto menyampaikan bahwa KBRI adalah rumah bagi semua WNI di Pakistan. Ia membuka peluang bagi mahasiswa dan komunitas Indonesia untuk memanfaatkan fasilitas KBRI sebagai ruang berkegiatan.
“Saya ingin mengundang Ketua PPMI. Mari bicarakan berapa kali sebulan mahasiswa bisa gunakan hall KBRI untuk kegiatan positif,” ujar Dubes Chandra yang dikenal tegas namun hangat.
Respons positif datang dari berbagai kalangan. Ibu Mela dari UNFPA, misalnya, menyatakan kegembiraannya atas kehadiran Dubes baru yang dinilai akan memperkuat diplomasi kemanusiaan dan program keluarga berencana (KB) Indonesia di mata internasional.
“Alhamdulillah, sekarang kami punya orang tua lagi di sini. Siap lanjutkan promosi KB Indonesia yang sudah terbukti sukses,” katanya penuh semangat.

Cerita dari Komunitas: Dari Pilot Hingga Koordinator WNI
Rina Harahap, koordinator komunitas WNI di Islamabad, menyampaikan apresiasinya terhadap perhatian KBRI selama ini. Ia berharap kehadiran Dubes baru akan semakin memperkuat jembatan komunikasi antara warga dan perwakilan diplomatik.
Sementara itu, Norman—salah satu dari sekitar 40 pilot WNI yang bekerja di maskapai Pakistan seperti Airblue, SereneAir, dan Fly Jinnah—mengungkapkan rasa rindu akan kebersamaan antar sesama warga Indonesia.
“Kumpul-kumpul sesama WNI itu memang sering ngangeni. Terima kasih sudah membuka KBRI untuk Jum’atan dan kegiatan sosial,” tuturnya lugas.

Peluncuran Aplikasi “Sahabatan”: Layanan Digital untuk Mahasiswa Indonesia
Di tengah kegiatan, KBRI juga meluncurkan dashboard aplikasi digital “Sahabatan”, inovasi yang dirancang khusus untuk mempermudah akses pelayanan bagi ratusan mahasiswa Indonesia di Pakistan.
“Silakan gunakan ‘Sahabatan’ untuk kebutuhan layanan. Jika ada kekurangan, kami sangat terbuka menerima evaluasi. Ini langkah awal menuju pelayanan yang lebih baik,” tegas Dubes Chandra yang sebelumnya menjabat sebagai Komandan Pusat Polisi Militer Angkatan Darat (Danpuspomad).
Kegiatan Warung Konsuler ini bukan hanya perkenalan formal, tetapi sebuah awal yang menjanjikan untuk membangun komunikasi, sinergi, dan kepercayaan antara perwakilan negara dan warganya. Dalam diplomasi, kehadiran yang nyata dan komunikasi dua arah menjadi jantung dari pengabdian. Dan hari itu, denyutnya terasa sangat kuat di Rawalpindi.
Karena lebih dari sekadar pertemuan, ini adalah pulang ke rumah. Di tanah yang jauh dari Indonesia, KBRI bukan sekadar pos diplomatik—ia adalah pelindung, pengayom, dan penghubung hati sesama anak bangsa.
Dengan hadirnya Dubes Chandra Warsenanto dan aplikasi Sahabatan, diplomasi Indonesia di Pakistan tak hanya menyentuh data, tetapi juga rasa. Karena yang dibawa bukan hanya bendera, tapi juga makna kehadiran yang nyata.
)***Mazsgt/ Tjoek / Foto Istimewa

