Zahra Zee: Bintang Cilik Sleman Siap Menjadi Ikon Baru Musik Anak Indonesia

Bagikan ke orang lain :

Sleman (Uritanet) :

Dunia musik anak Indonesia tengah menyaksikan lahirnya sosok yang tak hanya bertalenta, namun juga memiliki semangat luar biasa untuk berkarya. Dialah Zahra Zee, penyanyi cilik asal Sleman, Yogyakarta yang kini tengah bersinar di bawah naungan Senada Digital Records.

Lahir pada 7 Desember 2015 dan kini duduk di kelas 4 SD Muhammadiyah Kronggahan, Gamping, Sleman, Zahra menunjukkan kecintaan pada dunia tarik suara sejak usia dini.

Di usia 9 tahun, ia telah merilis lebih dari 14 lagu yang tidak hanya edukatif, tetapi juga menggugah nilai kebangsaan dan sosial. Lagu-lagu seperti Bahagia Berbagi, Gotong Royong, Tut Wuri Handayani, hingga Proses Bukan Protes, menjadi bukti konsistensinya dalam membawakan pesan positif kepada generasi seusianya.

Zahra bukan anak artis. Ia bukan pula “titipan industri”. Ia hadir karena kecintaan pada musik dan usaha gigih bersama sang ayah, Yadi, dan ibundanya, Endarti, untuk mencari wadah bermusik melalui media sosial hingga akhirnya menemukan Senada Digital Records.

“Awalnya bapak cari-cari info di medsos, dan alhamdulillah akhirnya bisa gabung. Sekarang aku sudah rekaman banyak lagu,” ujar Zahra sambil tersenyum.

Kini, bersama Senada Digital Records, Zahra tengah bersiap untuk merilis album penuh. Tak hanya itu, label ini juga meluncurkan program kolaboratif bersama akun Instagram @ulomba.nyanyi, yang akan menyambangi tiga kota besar: Yogyakarta, Bandung, dan Jakarta. Program ini menjadi bagian dari ekosistem musik anak yang ingin dibangun secara berkelanjutan.

Menurut Rulli Aryanto, pendiri dan produser Senada Digital Records, Zahra adalah salah satu talenta paling menjanjikan.

“Zahra telah bersama kami lebih dari satu tahun. Progresnya sangat baik. Komitmennya, dan dukungan orang tuanya, adalah fondasi penting untuk kemajuan kariernya,” tegas Rulli.

Senada Digital Records tidak hanya membentuk vokal Zahra, namun juga membina karakter, sikap, dan kebanggaan dalam menyanyikan karya sendiri.

“Mimpi saya adalah menunjukkan ke dunia bahwa Indonesia punya anak-anak hebat dengan segala potensinya. Sejak dini, mereka harus dibekali nilai-nilai agar mampu bersaing di industri musik global,” tambah Rulli.

Tak berhenti di situ, Zahra menjadi artis pertama yang direkrut secara eksklusif dari SUPERKIDS Yogyakarta, program pencarian dan pengembangan penyanyi cilik dan remaja berbakat dari berbagai daerah.

Senada Digital Records bahkan mulai mengeksplorasi genre pop Melayu untuk memperkaya karakter musik Zahra, menyebutnya sebagai penyanyi cilik yang “powerful”.

Di tengah derasnya arus globalisasi dan musik digital yang seringkali kehilangan arah edukatif, kehadiran Zahra Zee menjadi angin segar. Ia bukan hanya menyanyi; ia membentuk narasi baru: bahwa anak-anak Indonesia bisa berkarya dengan karakter, nilai, dan visi yang kuat sejak dini.

Dari Sleman, semangat Zahra mengalun—menjadi suara harapan bagi masa depan musik anak Indonesia.

Zahra Zee bukan hanya suara merdu dari Sleman, ia adalah gema dari masa depan. Dalam setiap lirik yang ia nyanyikan, ada pesan, harapan, dan semangat untuk terus melangkah. Bila ini baru permulaan, maka masa depan musik anak Indonesia akan seindah nada-nada yang terus ia lantunkan.

)** By Muhammad Fadhli

Bagikan ke orang lain :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *