KAI Daop 1 Jakarta Jadi Laboratorium Inovasi Digital Transportasi, TransJakarta Belajar Langsung ke Command Center

Bagikan ke orang lain :

Uritanet – Jakarta, 29 Juli 2025 — Di balik layar perjalanan kereta yang presisi dan pelayanan yang semakin adaptif, terdapat kecanggihan teknologi yang diterapkan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 1 Jakarta. Kemajuan inilah yang menarik perhatian PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) untuk melakukan studi banding ke pusat kendali KAI Daop 1 Jakarta, menjadikannya sebagai model pengembangan sistem transportasi digital.

Tak hanya sekadar kunjungan biasa, kehadiran jajaran Dewan Komisaris TransJakarta bersama para pejabat teknis menjadi penanda pengakuan atas posisi strategis Daop 1 Jakarta sebagai laboratorium hidup bagi inovasi transportasi publik nasional.

Dipimpin oleh Komisaris Utama TransJakarta, Mayjen TNI (Purn) Untung Budiharto, rombongan ingin memahami lebih dalam bagaimana KAI memadukan sistem pengawasan real-time dengan sensor-sensor cerdas di sepanjang jalur kereta api.

“Kami melihat KAI Daop 1 Jakarta bukan hanya sebagai operator, tetapi sebagai pionir digitalisasi transportasi. Sistem yang dikembangkan di sini sudah melampaui banyak ekspektasi, dan sangat relevan dijadikan rujukan,” ujar Untung Budiharto.

Deputy I PT KAI Daop 1 Jakarta, Ali Afandi, menyambut baik sinergi ini dan menjelaskan bahwa kompleksitas wilayah operasional KAI Daop 1 yang mencakup Jakarta, Banten, dan sebagian Jawa Barat membuat mereka harus terus berinovasi untuk menjamin keselamatan, ketepatan, dan kenyamanan.

“Daop 1 mengelola sekitar 80% dari 2.400 perjalanan kereta harian di Indonesia. Maka, teknologi bukan lagi pilihan, tapi keharusan,” katanya.

Pusat Kendali Pintar dan Deteksi Dini Bencana

Dalam sesi presentasi, tim KAI memperkenalkan empat terobosan utama yang menjadi tulang punggung sistem pengendalian: integrasi command center, sensor tanah longsor, accelerometer untuk deteksi getaran abnormal, dan sistem deteksi banjir otomatis.

Inovasi ini tidak hanya meningkatkan keandalan perjalanan kereta api, tapi juga memperkuat ketahanan infrastruktur terhadap risiko bencana.

Rombongan TransJakarta pun diajak langsung menyaksikan bagaimana petugas memantau jaringan kereta di layar-layar besar, menampilkan data secara real-time dari berbagai titik strategis.

Model Integrasi Transportasi Masa Depan

Kunjungan ini bukan sekadar agenda seremonial. Ini adalah simbol penting bahwa integrasi transportasi antarmoda harus dimulai dari sinergi antarlembaga. Apa yang diterapkan oleh KAI bisa menjadi blueprint untuk TransJakarta dalam membangun sistem kendali transportasi darat di dalam kota yang lebih pintar dan efisien.

Dengan semangat kolaborasi ini, kedua pihak memperkuat komitmen untuk mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama dalam hal inovasi infrastruktur dan kemitraan strategis.

Langkah ini membuka peluang lahirnya sistem transportasi terintegrasi yang mampu menjawab tantangan kota metropolitan: kemacetan, ketidakpastian waktu tempuh, hingga kebutuhan akan keamanan dan ketahanan transportasi publik.

**Benksu

Bagikan ke orang lain :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *