Uritanet -Jakarta, 30 Juli 2025 — Indonesia kian serius memperkuat posisinya dalam ekosistem digital Asia Pasifik. Hal ini ditegaskan melalui debut Data Center Asia Indonesia (DCA-IN) dalam ajang IEE Series 2025 yang akan digelar pada 17–18 September 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta.
DCA-IN menjadi sorotan baru di pameran industri terbesar Asia Tenggara ini, membawa fokus strategis pada infrastruktur pusat data, manajemen cloud, serta keamanan siber. Pameran ini hadir sebagai respons atas lonjakan kebutuhan pengelolaan data yang aman dan efisien di tengah percepatan transformasi digital nasional.
“DCA-IN dirancang sebagai katalis inovasi untuk memperkuat fondasi ekonomi digital Indonesia,” ujar Lia Indriasari, Country Manager Pamerindo Indonesia. Ia menambahkan, forum ini juga membuka peluang kolaborasi lintas sektor, mulai dari investasi hingga adopsi teknologi canggih.
Fakta penting:
Indonesia baru memiliki 430 data center, tertinggal dari Malaysia (532) dan Singapura (717).
Potensi pasar data center Indonesia diproyeksikan tembus USD 2,8 miliar pada 2027 (Mordor Intelligence).
Indonesia alami 157 juta kasus kebocoran data, tertinggi di Asia Tenggara (VIDA 2024).
Dengan tema besar “Indonesia Data Center Landscape: Investment, Innovation, and Infrastructure”, DCA-IN akan menggelar sesi diskusi terkait strategi nasional data center, efisiensi energi, kesiapan infrastruktur, serta ancaman keamanan digital.
Tiga exhibitor teknologi yang akan tampil menonjol adalah Prysmian Cable, Listrikkita Indonesia, dan SOCOMEC, menghadirkan solusi kabel, sistem transmisi, dan kelistrikan pintar—kunci penting dalam ekosistem data modern.
DCA-IN tidak hanya menjadi platform diskusi, tetapi juga ruang aksi konkret untuk memperkuat Indonesia sebagai regional data hub dan pusat inovasi digital Asia Tenggara.
**Benksu

