GKR Hemas Serap Aspirasi Warga Bantul: UMKM dan Petani Harus Jadi Pilar Kemandirian Desa

Bagikan ke orang lain :

Bantul, DIY (Uritanet) :

Di tengah semangat pemberdayaan desa, Wakil Ketua DPD RI, Gusti Kanjeng Ratu Hemas, hadir langsung menyapa dan berdialog dengan para pelaku UMKM, tokoh perempuan, kelompok tani, serta perwakilan kelembagaan desa di Kalurahan Ringinharjo, Bantul, Senin (28/7).

Dialog ini tak sekadar formalitas. GKR Hemas datang untuk mendengar, merangkul, dan mencatat langsung denyut nadi persoalan masyarakat desa, dari keterbatasan akses modal, minimnya pelatihan usaha, hingga tantangan serius di sektor regenerasi pertanian.

Seorang petani muda dengan jujur mengungkapkan keprihatinannya,

“Sekarang ini sulit sekali mencari anak muda yang mau jadi petani. Banyak yang memilih kerja di kota karena pertanian dianggap tidak menjanjikan. Padahal potensi desanya besar kalau didukung dan diarahkan.”

Pernyataan itu bukan sekadar curhat — melainkan sinyal penting tentang krisis regenerasi di sektor pertanian desa.

Merespons beragam aspirasi itu, GKR Hemas menegaskan bahwa negara tidak boleh hanya hadir dalam wacana, tetapi harus konkret memperkuat akar ekonomi desa.

“Pemberdayaan masyarakat harus dimulai dari penguatan ekonomi di tingkat paling bawah. UMKM dan sektor pertanian bukan sekadar penghidupan, tapi fondasi kemandirian desa. Negara wajib hadir melalui regulasi yang adil dan dukungan yang nyata,” tegasnya penuh empati.

Dalam kegiatan bertema “Pemberdayaan Masyarakat dan Penguatan UMKM”, hadir pula Bupati Bantul, Panewu, Dinas Koperasi UKM, serta OPD terkait. Seluruh pihak menyatakan komitmennya untuk merespons dan menindaklanjuti kebutuhan masyarakat dengan kebijakan yang lebih tepat sasaran.

Tak berhenti di Bantul, hasil kunjungan ini akan dirangkum dan dibawa langsung oleh GKR Hemas ke Senayan sebagai bahan rekomendasi untuk penguatan regulasi dan program pemberdayaan desa di tingkat nasional.

Menanam Harapan, Menuai Masa Depan

Langkah GKR Hemas ini bukan hanya menyapa warga — tapi menyentuh langsung jantung pembangunan desa. Jika desa kuat, Indonesia tidak akan pernah rapuh. Jika petani dan UMKM maju, maka kedaulatan ekonomi rakyat akan benar-benar nyata.

Saatnya negara tidak lagi berdiri jauh di seberang, tapi hadir dalam denyut kehidupan desa — melalui kebijakan, pelatihan, dan akses modal yang berpihak.

Karena kekuatan Indonesia sesungguhnya tumbuh dari desa-desa yang diberdayakan, bukan dari kota-kota yang dibanggakan.

)**Tjoek / Foto Istimewa

Bagikan ke orang lain :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *