Transportasi Inklusif Jadi Kunci Jakarta Menuju “Top 50 Global City 2029”, KAI Daop 1 Paparkan Strategi di Forum Wartalks

Bagikan ke orang lain :

Uritanet – Jakarta, 22 Juli 2025 — Upaya PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 1 Jakarta untuk menata layanan ramah disabilitas mendapat sorotan khusus dalam diskusi “Peta Strategis 5 Abad Jakarta Menuju Top 50 Global City 2029” di Balai Kota DKI. Alih-alih sekadar memaparkan daftar fasilitas, Manajer Humas Daop 1 Ixfan Hendriwintoko menempatkan aksesibilitas transportasi sebagai prasyarat reputasi Jakarta di kancah kota global

“Kota kelas dunia diukur bukan hanya dari gedung tinggi dan konektivitas digital, tapi dari seberapa mudah warganya—termasuk penyandang disabilitas—bergerak mandiri,” tegas Ixfan di hadapan Gubernur Pramono Anung, pejabat Pemprov, serta perwakilan komunitas disabilitas.

Sinergi dengan Agenda 5 Abad Jakarta

Forum Wartalks digelar untuk menjaring komitmen lintas lembaga demi mencapai 10 indikator kompetitif kota global—mulai dari transportasi publik hingga kualitas hidup penduduk. Pemprov menargetkan Jakarta menembus 50 besar indeks Global City pada 2029, tepat empat tahun setelah usia ke-500 kota ini.

Tiga Pilar Inklusivitas KAI xfan memetakan program Daop 1 ke dalam tiga pilar:

Infrastruktur akses – guiding block terpadu dari gerbang stasiun ke peron, lift di semua stasiun besar, dan ramp berkemiringan rendah.
Ruang gerak di kereta – kompartemen khusus untuk kursi roda dan area prioritas di tiap rangkaian KA jarak jauh.
Pelayanan proaktif – seluruh petugas front-line dibekali SOP membantu pelanggan disabilitas tanpa menunggu permintaan.

Komitmen tersebut, jelas Ixfan, “tidak berhenti di desain stasiun; kenyamanan harus berlanjut di dalam kereta dan sepanjang perjalanan.”

Rekam Jejak: VIP Lounge & “Mudik Inklusif”

Langkah KAI Daop 1 terbilang konsisten. Pada musim mudik Maret 2025, perusahaan membuka ruang tunggu VIP di Stasiun Pasar Senen khusus rombongan disabilitas—sebuah terobosan yang diapresiasi penumpang dan media arus utama.
Kenapa Aksesibilitas Penting bagi Peringkat Kota Global?

Daya saing SDGs: indikator kota tangguh dan setara.

Dampak ekonomi: mobilitas tanpa hambatan menaikkan partisipasi tenaga kerja difabel.
Reputasi investasi: lembaga pemeringkat global memasukkan inklusivitas dalam indeks kualitas hidup.

Profesor Urban Studies UI, Dr. Ratih Anindya, yang turut menjadi panelis, menilai infrastruktur ramah disabilitas “akan menambah poin Jakarta di sub-indeks livability dan human capital—dua komponen besar dalam ranking kota global.”

Langkah Lanjutan

Integrasi data: KAI berencana menautkan peta fasilitas disabilitas di stasiun dengan Jakarta Smart City agar bisa diakses real-time lewat aplikasi JAKI.
Pelatihan bersama: Program inclusive mobility bootcamp bagi petugas KAI dan TransJakarta guna menyeragamkan standar layanan.
Evaluasi tahunan: Audit eksternal melibatkan organisasi penyandang disabilitas untuk memastikan perbaikan berkelanjutan.

**Benksu

Bagikan ke orang lain :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *