Jakarta (Uritanet) :
Program Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana) kembali digaungkan melalui sosialisasi penuh makna yang digelar di Gedung Pusat Perfilman Usmar Ismail, Karet Kuningan, Jakarta Selatan. Kegiatan ini menggandeng mitra strategis dari lintas sektor dan dihadiri tokoh-tokoh penting, seperti Surya Utama, S.I.P. (Anggota Komisi IX DPR RI), Soetriningsih, S.Sos., M.Si (Direktur Bina Peran Serta Masyarakat BKKBN), Nurdini Wahyuningsih (Ketua Sub Kelompok Penduduk DPPAPP Prov. DKI Jakarta), serta Maria Gracia Manurung (Kasi PPKB Suku Dinas PPAPP Kota Jakarta Selatan).
Dalam sambutannya, Nurdini Wahyuningsih menegaskan pentingnya peran PIK Remaja (Pusat Informasi dan Konseling) sebagai ruang pemberdayaan generasi muda dalam menyikapi isu krusial seperti pernikahan dini dan perencanaan masa depan. Dengan pendekatan edukatif, remaja diajak memahami bahwa usia ideal pernikahan ialah minimal 21 tahun untuk perempuan dan 25 tahun untuk laki-laki—usia di mana kedewasaan emosional dan kesiapan finansial mulai mapan.
Tak hanya itu, pendekatan 4T (Terlalu muda, Terlalu tua, Terlalu sering, dan Terlalu rapat) dalam perencanaan kehamilan ditekankan agar risiko stunting dapat dicegah sejak dini. “KB bukan sekadar alat, tapi adalah langkah cinta untuk keluarga sehat dan masa depan yang lebih cerah,” ujar Nurdini.

PAUD, BKKB, dan Sekolah Lansia: Menyentuh Seluruh Siklus Kehidupan
Program PAUD diarahkan langsung kepada balita, sementara BKKB (Bina Keluarga Balita dan Remaja) fokus pada pemberdayaan orang tua. Keluarga diajak belajar “1001 cara bicara” yang efektif kepada anak dan remaja, menciptakan komunikasi hangat penuh kasih di rumah.
Tak ketinggalan, lansia juga menjadi perhatian serius. Program Sekolah Lansia dan Lansia Tangguh dibentuk agar para orang tua tetap aktif, sehat, dan berdaya di usia senja.
Lindungi yang Rentan, Suarakan yang Terbungkam
Maria Gracia Manurung menyoroti makin tingginya angka pelaporan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Jakarta Selatan. “Namun ini juga menunjukkan bahwa masyarakat kini makin sadar akan hak dan saluran bantuan yang tersedia,” ujarnya.
PPAPP Jakarta membuka hotline pengaduan, menyediakan pendampingan hukum, serta dukungan psikologis bagi korban. Masyarakat juga diminta untuk tidak main hakim sendiri, melainkan memanfaatkan jalur resmi seperti penyuluh BKKB di wilayah masing-masing.
Uya Kuya: Akan Berdiri untuk Korban
Dengan ketegasan dan empati, Surya Utama alias Uya Kuya menyampaikan komitmennya sebagai wakil rakyat. “Jika ada korban bullying atau kekerasan seksual, saya akan turun tangan membela mereka. Jangan takut, negara hadir,” ucapnya lantang, yang disambut antusias peserta.
Delapan fungsi keluarga—dari fungsi agama, sosial budaya, kasih sayang, hingga perlindungan dan reproduksi—terus ditekankan dalam program ini. Harapannya, keluarga Indonesia menjadi pilar yang kuat, penuh cinta, dan siap mengasuh generasi emas bangsa.
Para peserta yang hadir, termasuk kader Dasawisma, diharapkan menjadi jembatan informasi yang menyebarkan nilai-nilai ini ke masyarakat luas. “Kita butuh lebih dari sekadar program. Kita butuh gerakan dari hati ke hati,” ujar salah satu peserta dengan penuh haru.
Program Bangga Kencana bukan sekadar kampanye. Ini adalah janji masa depan, bahwa setiap anak berhak tumbuh dalam pelukan kasih, setiap ibu berhak sehat, dan setiap lansia tetap layak dihormati. Dari Jakarta Selatan, kita mulai. Untuk Indonesia yang lebih kuat, sehat, dan berdaya.
)***Tjoek

