Uritanet – Yogyakarta, 4 Maret 2025, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 6 (Daop 6) Yogyakarta mencatat pencapaian signifikan dalam layanan transportasi kereta api selama Februari 2025. Sebanyak 990.831 penumpang tercatat naik dan turun di wilayah Daop 6, mencerminkan tingginya antusiasme masyarakat dalam memilih kereta api sebagai moda transportasi utama.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 492.347 penumpang berangkat dari 10 stasiun di bawah naungan Daop 6, sementara 498.484 penumpang tiba di berbagai stasiun yang dikelola. Khusus untuk wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), sebanyak 325.550 penumpang tercatat berangkat dari tiga stasiun utama, yakni Stasiun Yogyakarta (207.930 penumpang), Stasiun Lempuyangan (107.035 penumpang), dan Stasiun Wates (10.585 penumpang).
Tumbuhnya Kepercayaan Masyarakat terhadap Kereta Api
Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih, menyebut angka ini sebagai bukti bahwa layanan kereta api terus menjadi pilihan utama masyarakat.
“Tingginya volume penumpang di wilayah Daop 6 Yogyakarta menjadi indikator keberhasilan KAI dalam membangun infrastruktur transportasi yang andal, memperkuat konektivitas antarwilayah, serta memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional,” ujar Feni.
Menurutnya, semakin mudahnya akses transportasi berbasis rel telah mendorong peningkatan mobilitas masyarakat, yang berdampak positif pada sektor ekonomi dan pariwisata di berbagai daerah. Selain itu, faktor efisiensi dan keberlanjutan juga semakin menjadi pertimbangan utama masyarakat dalam memilih kereta api sebagai moda transportasi.
Inovasi Berbasis Keberlanjutan
Sejalan dengan tren transportasi ramah lingkungan, KAI Daop 6 terus menghadirkan inovasi berbasis keberlanjutan. Salah satu langkah nyata yang telah diterapkan sejak Desember 2024 adalah fitur Carbon Footprint, yang memungkinkan pelanggan mengetahui dan mengurangi jejak karbon mereka saat menggunakan layanan kereta api.
Selain itu, beberapa inisiatif lain yang diterapkan untuk mendukung kelestarian lingkungan antara lain:
Water station di stasiun untuk mengurangi penggunaan botol plastik sekali pakai.
Teknologi face recognition guna meningkatkan kenyamanan dan keamanan penumpang.
Penggunaan alat makan berbahan kayu (wooden cutlery) sebagai langkah pengurangan limbah plastik.
Penggantian bantalan kayu pada jembatan baja dengan bantalan sintetis yang lebih ramah lingkungan, tahan lama, dan efisien.
“Kami ingin menjadikan perjalanan dengan kereta api tidak hanya nyaman dan aman, tetapi juga lebih ramah lingkungan. Ini adalah komitmen kami untuk masa depan transportasi yang lebih berkelanjutan,” jelas Feni.
Ketepatan Waktu Tinggi, Layanan Kian Ditingkatkan
Selain inovasi berbasis keberlanjutan, KAI Daop 6 juga terus berupaya meningkatkan on time performance (OTP) atau ketepatan waktu perjalanan kereta api. Selama Februari 2025, OTP keberangkatan mencapai 99,4%, sedangkan OTP kedatangan mencapai 96,42%.
Feni menekankan bahwa faktor ketepatan waktu ini menjadi kunci utama dalam menjaga kepercayaan pelanggan. Selain itu, KAI Daop 6 juga berkomitmen untuk terus meningkatkan kenyamanan perjalanan dengan berbagai inovasi dan peningkatan fasilitas.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pelanggan atas kepercayaan yang terus diberikan dalam menggunakan layanan kereta api. KAI Group akan terus berusaha memberikan pengalaman perjalanan yang lebih baik, dengan inovasi yang memastikan penumpang tidak hanya tiba tepat waktu, tetapi juga menikmati perjalanan yang lebih nyaman dan berkesan,” tutup Feni.
Dengan pencapaian ini, KAI Daop 6 Yogyakarta semakin memperkokoh posisinya sebagai penyedia layanan transportasi berbasis rel yang tidak hanya andal, tetapi juga berorientasi pada keberlanjutan dan kepuasan pelanggan.
**Benksu