Jakarta (Uritanet) :
Film “Jagal Teluh” siap meneror penonton dengan kisah balas dendam yang sarat akan nuansa mistis dan budaya lokal. Disutradarai oleh George Hutabarat, film ini mengangkat kisah Saida dan Mahira, dua perempuan yang tersakiti dan terkhianati oleh laki – laki, harus melampiaskan dendamnya.
Saida (Selvi Kitty) dan Mahira (Elina Joerg), keduanya pun terjerumus dalam praktik ilmu hitam demi mengubah takdirnya.
Sinopsis “Jagal Teluh”
Saida, seorang wanita yang memiliki wajah buruk akibat luka masa lalu, harus menghadapi perlakuan kejam dari lingkungannya. Penghinaan dan penolakan yang terus-menerus membuatnya haus akan perhatian.
Sedangkan Mahira, perempuan yang sangat mencintai kekasihnya, namun harus terluka saat mengetahui kekasihnya telah memiliki isteri dan buah hatinya.
Dalam keputusasaan, Saida dan Mahira mendekati Ki Ageng (Kelono Gambuh), seorang dukun sakti, untuk memperoleh kecantikan melalui ritual teluh.
Dengan bantuan sepupunya nya, Mahira (Elina Joerg), menggali makam seorang perempuan yang meninggal sebelum melahirkan. Rambut dari mayat tersebut digunakan sebagai perantara ritual ilmu hitam untuk melakukan prosesi Jagal Teluh.
Melalui ritual sang dukun Ki Ageng, Saida wajahnya pun berubah cantik, dan dendam yang ia pendam bertahun-tahun pun mulai terbalaskan satu per satu.
Namun, harga yang harus dibayar sangat mahal. Teluh yang ia gunakan membawa bencana tak terduga, termasuk kematian misterius orang-orang di sekitarnya.
Bahkan Aldo (Ferdi Ali), pria yang ia cintai, menjadi korban permainan teluh ini. Ketika kebenaran terungkap, pertarungan antara kebaikan dan keburukan pun tak terhindarkan.
Film ini menghadirkan jajaran aktor dan aktris berbakat seperti Selvi Kitty, Elina Joerg, Ferdi Ali, Axcel Bensza, Danita Rebecca, Jhorizki, Dinar Roos, dan Putri Cindy.
Dan Selvi Kitty berhasil membawakan karakter Saida dengan emosi yang mendalam, dari keputusasaan hingga amarah yang membara.
Elina Joerg berperan memukau sebagai Mahira, adik yang setia tetapi ikut terseret dalam keputusan buruk sang kakak. Karakter Ki Ageng yang diperankan oleh Kelono Gambuh memberikan kesan mengerikan, khas dukun dalam cerita mistis Indonesia.
George Hutabarat, yang sebelumnya sukses dengan film horor seperti Danur dan The Doll, kembali menunjukkan kepiawaiannya dalam membangun ketegangan. Setiap adegan dikemas dengan sinematografi yang kelam, ditambah dengan efek suara yang mendukung suasana mencekam.
Lokasi syuting di Klaten semakin memperkuat unsur mistis film ini, dengan lanskap desa yang sunyi dan makam tua yang menambah atmosfer menyeramkan.
Plot Twist dan Pesan Moral
Salah satu daya tarik utama “Jagal Teluh” adalah plot twist yang mengejutkan. Identitas asli Ki Ageng, hubungan darah antara Saida dan Mahira, serta keterlibatan ilmu hitam yang lebih dalam dari yang terlihat di awal membuat film ini tidak hanya sekadar horor, tetapi juga penuh intrik.
Di balik kisah mistisnya, film ini menyampaikan pesan moral tentang ketidakadilan, pengkhianatan, dendam, dan akibat dari tindakan seseorang di masa lalu. Saida yang ingin mengubah nasibnya dengan cara yang keliru harus membayar harga yang tak terbayangkan.
Kesuksesan dan Rencana Sekuel
Film ini mendapat respons positif sejak Gala Premiere, dengan apresiasi tinggi terhadap alur cerita yang tidak klise dan eksekusi horor yang matang. Produser Zain Zalik bahkan mengungkapkan rencana untuk membuat sekuel kedua, yang akan menjawab pertanyaan yang masih menggantung di akhir film pertama ini.
Selain tayang di Indonesia, ‘”Jagal Teluh” juga dijadwalkan untuk rilis di Malaysia, Brunei, Vietnam, dan Kamboja.
“Jagal Teluh” adalah film horor yang wajib ditonton bagi pecinta genre ini. Dengan alur cerita yang menarik, atmosfer yang mencekam, dan pesan moral yang mendalam, film ini berhasil memberikan pengalaman horor yang tidak hanya menakutkan tetapi juga bermakna.
Jangan lewatkan “Jagal Teluh”, tayang mulai 27 Februari 2025 di bioskop kesayangan Anda!
)**Yuri Alga