Jakarta (Uritanet) :
Enam semester telah berlalu, dengan rasa syukur yang terus terucap. Wadah ini menjadi saksi bahwa yang muda mampu menjawab tantangan yang tua berikan. Dan lebih dari itu, tempat ini membuktikan bahwa impian dapat terjawab dengan segenap kerja keras, pengabdian dan dedikasi.
Berapa tahun lalu, sebelum ini, seorang Jaka dan Dara mengajak untuk menaiki sebuah skoci, mengemban sebuah janji. Meski dilema kerap menyelimuti. Bertanya kepada para ahli menjadi pilihan terakhir untuk menemukan kunci.
Sehingga lantas, kata “Mau” menjadi gerbang awal dari perjalanan panjang ini. Bak disambut gelombang ombak yang menyapa, sepasang “Pahlawan” seolah telah direstui didalam keterlibatan ini.
Seiring berjalannya waktu, banyak pelajaran yang terus dimaknai dalam perjalanan menuju kedewasaan berorganisasi. Tantangan hadir di setiap langkah, menguji ketahanan dan semangat.
Namun, justru rintangan itulah yang tanpa terasa membentuk karakter ini, yang lalu mengajarkan arti perjuangan, dan terus memperkuat keinginan untuk memperbaiki keadaan.
Namun sekali lagi, tidak mudah ketika upaya perbaikan tidak selalu sejalan dengan keinginan para pendahulu. Ada perasaan, “Tak Acuh” yang kerap menggoda, tak kala langkah demi langkah yang dilakukan untuk mencapai menggambarkan revolusi ini.
Meski begitu, tahun tahun dalam proses merapikan— harus dilakukan. Inilah sebuah usaha untuk mengembalikan sesuatu ke tempat sesungguhnya.
Kami menyadari bahwa merapikan bukan hanya sekadar menata ulang, tetapi juga menjaga agar tetap tertib dan berkembang. Bahkan tantangan demi tantangan bergantian muncul pada setiap hal perjalanan itu.
Apa yang awalnya dianggap sebagai imun, perlahan berubah menjadi wabah yang menggerogoti. Vaksinasi menjadi solusi, dan ketika semua teratasi, perjalanan kembali berlanjut.
Layaknya mobil yang melaju tanpa ragu, kami terus bergerak, menikmati setiap proses dengan penuh semangat. Waktu berganti, dan kerja keras pun mulai membuahkan hasil. Semua usaha yang telah dicurahkan memberikan dampak luar biasa bagi semua.
Di titik inilah, saya merasa perjalanan telah mencapai tujuannya. Yupp … sejak awal, semata hanya untuk merapikan. Oleh karenanya, kepada penerus yang akan melanjutkan, jangan biarkan apa yang telah dibangun untuk merapikan yang berantakan, kembali seperti dulu lagi. Mari lanjutkan upaya ini, untuk terus merawat hubungan. Karena upaya mempertahankan pastinya akan lebih sulit. Tapi saya yakin kalian bisa untuk lebih baik dari pada ini
Dalam kesempatan ini, sekaligus saya meminta maaf jika belum mampu memenuhi ekspektasi. Maaf jika masih banyak kekurangan dalam menemani perjalanan ini. Maaf jika belum sepenuhnya mengasihi.
Dan saya berterima kasih kepada Jaka dan Dara yang telah membuka pintu keterlibatan ini. Memberikan tempat yang menjadi saksi tumbuh dan berkembangnya seorang anak kecil yang kini mulai memahami arti kehidupan. Karena tanpa tempat ini, anak kecil itu tidak akan pernah bisa mendapat jawaban dari “rasa ingin tahunya”.
Oh.. ya, terima kasih juga kepada semua sejawat. Tanpa kalian, janji ini tidak akan pernah terwujud. Terima kasih telah mewarnai hidup saya. Terima kasih telah menjadi bagian dari perjalanan ini. Sukses selalu untuk kalian di mana pun berada. Semoga Tuhan senantiasa memberkati kalian.
)**Oleh Yuri Aghnia Pribadi, Wakil II Periode 2022-2025