Jakarta (Uritanet) :
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sukses menggelar Malam Anugerah Pendidikan Nahdlatul Ulama, pada 22 Januari 2025 di Hotel Bidakara, Jakarta. Acara ini merupakan bagian dari Kongres Pendidikan NU 2025, sekaligus rangkaian peringatan Hari Lahir ke-102 NU.
Mengusung Tema Transformasi Pendidikan
Ketua Pelaksana Kongres Pendidikan NU 2025, H. Imron Rosyadi Hamid, menjelaskan bahwa tema tahun ini adalah “Transformasi Pendidikan Menuju Indonesia Emas Tahun 2045 dan Kemaslahatan Umat Manusia”. Tema ini mencerminkan komitmen NU dalam merumuskan langkah strategis untuk mencetak generasi yang berdaya saing global.
“Kongres ini menjadi momen refleksi perjalanan panjang pendidikan NU serta arah ke depan yang lebih maju,” ungkap Imron.
Penghargaan untuk Kontribusi Pendidikan
Acara Malam Anugerah Pendidikan diisi dengan pengumuman 22 kategori penghargaan. Ketua Tim Juri, Ulil Absar, menyampaikan penghargaan kepada berbagai pihak, mulai dari lembaga pendidikan PAUD, pesantren, hingga tokoh-tokoh inspiratif yang berdedikasi di dunia pendidikan.
Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, turut hadir memberikan sambutan dan penghargaan. Dalam pidatonya, ia menyampaikan apresiasi tinggi atas peran NU yang hingga kini telah mengelola sekitar 13.000 PAUD, 26.000 pesantren, dan 15.000 sekolah serta madrasah.
“NU telah menjadi agen transformasi sosial dan kultural. Melalui jaringan pendidikan yang kuat, NU berhasil mencetak generasi berilmu, berbudaya, dan berakhlak mulia,” tegas Fadli.
Kolaborasi Budaya dan Pendidikan
Menteri Fadli juga menyoroti pentingnya sinergi antara agama dan budaya. Ia mencontohkan Museum Islam Indonesia Kyai Haji Hasyim Asy’ari di Jombang, yang sedang direvitalisasi oleh Kementerian Kebudayaan. Menurutnya, museum tersebut akan menjadi narasi sejarah yang lebih representatif tentang masuknya Islam ke Indonesia dan lahirnya NU sebagai bagian penting dari peradaban bangsa.
“Indonesia membutuhkan museum-museum yang menggambarkan kekayaan peradaban Islam, seperti halnya Museum of Islamic Arts di Qatar. Kementerian Kebudayaan siap berkolaborasi dengan NU untuk mewujudkannya,” tambahnya.
Peraih Penghargaan dari Seluruh Nusantara
Malam Anugerah Pendidikan NU turut mengumumkan penerima penghargaan untuk kategori lembaga pendidikan terbaik dan tokoh inspiratif dari berbagai daerah, mulai dari Aceh hingga Papua. Para peserta yang hadir mencakup perwakilan dari berbagai jenjang pendidikan di bawah naungan NU, seperti PAUD, madrasah, pesantren, hingga perguruan tinggi.
Acara ini dihadiri oleh sekitar 300 peserta dan menjadi ajang apresiasi sekaligus refleksi bagi kemajuan pendidikan di bawah naungan NU. Menteri Fadli mengakhiri pidatonya dengan harapan agar NU terus berkolaborasi dengan Kementerian Kebudayaan untuk memajukan pendidikan dan kebudayaan Islam di Indonesia.
“Mari kita bersama memajukan kebudayaan Indonesia dan memperkuat peran NU sebagai pelopor pendidikan dan peradaban Islam yang rahmatan lil alamin,” tutupnya, disambut tepuk tangan meriah para hadirin.
Dengan terselenggaranya Malam Anugerah Pendidikan Nahdlatul Ulama, NU membuktikan dedikasinya dalam mencetak generasi emas Indonesia menuju 2045.
)**Nawasanga