Uritanet – Jakarta – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 1 Jakarta mencatatkan pencapaian penting dalam budaya keselamatan operasional dengan naiknya tingkat kematangan budaya keselamatan dari status patuh menjadi proaktif. Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama PT KAI, Didiek Hartantyo, pada peringatan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional yang digelar di halaman parkir Stasiun Gambir, Senin (13/1/2025).
Tema yang diusung KAI dalam peringatan ini adalah “Penguatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Dalam Mendukung Penerapan Sistem Manajemen K3 (SMK3) untuk Meningkatkan Produktivitas di KAI Group”. Tema ini, menurut Didiek, menjadi pengingat akan pentingnya peran sumber daya manusia dalam meningkatkan implementasi sistem keselamatan dan kesehatan kerja.
Peningkatan Budaya Keselamatan Proaktif
Didiek mengungkapkan bahwa capaian budaya keselamatan proaktif adalah langkah strategis dalam mewujudkan transportasi kereta api yang aman dan terpercaya. Pada tahun 2024, KAI berhasil mencatat penurunan jumlah kecelakaan kerja dibandingkan tahun sebelumnya, meski masih terdapat lima kejadian kecelakaan perjalanan kereta api (KKA) dan tujuh kecelakaan kerja.
“Kita telah mengalami peningkatan skor budaya keselamatan dari patuh ke proaktif. Namun, ini bukan alasan untuk berpuas diri. Keselamatan operasional harus menjadi prioritas utama yang dijalankan dengan kesadaran dan kepatuhan secara berkelanjutan,” ujar Didiek.
Ia menegaskan bahwa pelaksanaan K3 adalah tanggung jawab bersama seluruh insan KAI. “Awali dan akhiri hari dengan keselamatan. Jadikan keselamatan sebagai pembicaraan pertama dan terakhir di setiap kegiatan operasional kita,” tambahnya.
Komitmen Berkelanjutan
Manager KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, menyampaikan bahwa pencapaian ini merupakan hasil kerja keras seluruh elemen perusahaan dan dukungan pemangku kepentingan. Peningkatan budaya keselamatan proaktif menunjukkan komitmen KAI untuk tidak hanya mematuhi aturan, tetapi juga secara aktif mencegah potensi risiko.
“Kami melakukan audit keselamatan secara proaktif, inspeksi rutin pada jalur kereta api, fasilitas, dan armada untuk mendeteksi potensi masalah lebih awal. Selain itu, pelatihan keselamatan intensif juga terus kami lakukan untuk meningkatkan kewaspadaan karyawan,” jelas Ixfan.
KAI juga mengintegrasikan teknologi canggih, seperti sensor dan sistem pemantauan real-time, untuk meningkatkan pengawasan operasional. Di sisi lain, kampanye keselamatan publik gencar dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya keselamatan di area stasiun, perlintasan sebidang, dan sepanjang jalur kereta api.
Dukungan Visi Transportasi Modern
Prestasi ini menjadi bukti nyata transformasi KAI dalam memberikan layanan yang aman, nyaman, dan berkualitas bagi masyarakat Indonesia. ”
**Benksu