Dari Pameran Memetri : Ini Penanda Kesadaran Lingkungan yang Kian Menguat

Uritanet, Yogyakarta —

Perhelatan pameran Memetri yang digelar untuk memperingati Hari Habitat Dunia (HHD) dan Hari Kota Dunia (HKD) 2024, yang dibuka 7 Oktober lalu dan berlangsung selama dua minggu penuh di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas Universitas Gadjah Mada (GIK UGM) ini, menyita perhatian puluhan ribu pengunjung hingga penutupannya (19/10).

“Antusiasme ini menjadi simbol yang nyata bahwa kepedulian terhadap bumi dan masa depan yang berkelanjutan semakin menguat di kalangan masyarakat, khususnya generasi muda. Kesuksesan pameran Memetri tak lepas dari kolaborasi multidisiplin yang melibatkan berbagai pihak,” demikian ditegaskan Direktur Bina Teknik Permukiman dan Perumahan, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Ir. Dian Irawati, MT, atau akrab disapa Ira.

Memetri diharapkan menjadi penanda bahwa kesadaran akan pentingnya merawat bumi telah tumbuh dan harapannya dapat terus berkembang menjadi aksi nyata yang berdampak bagi keberlanjutan lingkungan di masa depan.

Apresiasinya pun diberikan atas sinergi antara Kementerian PUPR, ARTJOG, UGM, dan sejumlah komunitas yang terlibat. Sehingga kolaborasi ini menjadi penting untuk menyampaikan pesan lingkungan dengan cara yang lebih mudah diterima oleh masyarakat, populer dan menyenangkan terutama bagi generasi muda.

“Ini bukan sekadar pameran, tetapi juga menjadi bentuk edukasi yang efektif. Melalui pameran ini, kami ingin mengajak generasi muda untuk ikut serta dalam menjaga bumi, sesuai dengan tema Creating Youth to Better Urban Future,” lanjutnya.

Baca Juga :  Memetri ‘Pameran Unik’ Gabungkan Seni, Budaya, dan Kearifan Lokal ‘Menjawab Ancaman Krisis Iklim’ Jaga Iklim, Jaga Masa Depan

Lebih lanjut ditambahkannya, bahwa Kementerian PUPR tidak hanya bertanggung jawab dalam pembangunan infrastruktur yang keras, tetapi juga memiliki misi untuk mendidik masyarakat tentang bagaimana menjaga lingkungan melalui cara-cara yang lebih lembut dan kreatif.

Sementara itu, CEO ARTJOG, Heri Pemadi menekankan bahwa pameran Memetri merupakan simbol kegelisahan bersama akan kondisi bumi yang semakin memprihatinkan. Menurutnya, kesadaran masyarakat, terutama generasi muda, terhadap pentingnya menjaga dan merawat lingkungan menjadi semakin kuat.

“Pameran ini bukan hanya sekadar ajang pamer karya seni, tetapi lebih sebagai pernyataan kolektif kita sebagai masyarakat yang peduli terhadap lingkungan. Dan karya – karya yang ditampilkan tidak hanya indah secara visual, tetapi juga sarat makna, menggugah sensibilitas kita sebagai manusia yang hidup di bumi. Kami ingin menekankan pentingnya toleransi, terutama terhadap alam,” ungkap Heri.

Ia juga mensyukuri Memetri ternyata menjadi pameran yang instagramable dan menarik perhatian generasi muda, tanpa kehilangan esensinya sebagai medium edukasi dan refleksi tentang kondisi alam dan lingkungan yang harus dirawat dan dipelihara.

Heri berharap agar pameran seperti Memetri dapat menjadi agenda rutin, tidak hanya sebagai bagian dari peringatan Hari Habitat Dunia, tetapi juga sebagai bentuk kampanye berkelanjutan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan masyarakat luas.

Baca Juga :  Easy Goers Community Gembirakan Anak Yatim Piatu Belanja Baju Lebaran Jelang Iedhul Fitri 1442 H

“Ini adalah pengalaman yang sangat berharga bagi kami. Kolaborasi antara seniman, pemerintah, dan komunitas adalah sesuatu yang sangat kami hargai, dan kami berharap bisa melanjutkan kerjasama ini di masa depan,” tutup Heri. Refleksi dan Harapan.

Disisi lain, Kepala Balai Kawasan Permukiman dan Perumahan, Budianto Prasetio di sela-sela acara penutupan menyebut bahwa pencapaian pameran Memetri tidak hanya diukur dari jumlah pengunjungnya.

“Oleh karenanya tak kalah penting adalah dampaknya dalam menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan,” ujar Budi.

Melalui berbagai karya seni yang dipamerkan, pengunjung diajak untuk lebih peka terhadap isu – isu lingkungan, seperti perubahan iklim, krisis air bersih, hingga ancaman terhadap keanekaragaman hayati, lanjutnya lagi.

Masih menurut Budi, karya-karya yang dipamerkan, mulai dari instalasi seni hingga kolaborasi dengan komunitas lokal, memberikan inspirasi bahwa menjaga bumi bisa dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari hal kecil hingga kebijakan besar.

“Dengan semakin banyaknya inisiatif yang fokus pada pelestarian lingkungan, diharapkan pesan-pesan yang disampaikan melalui pameran Memetri dapat terus bergema dan menjadi dorongan bagi masyarakat untuk bertindak lebih nyata dalam menjaga bumi,” tukas Budi.

)***Tjoek

Share Article :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *