Uritanet, Jakarta –
Bertempat di Ruang Rapat Lantai 10, Graha Kemenpora (24/9), Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) Nasional menghadap Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Dito Ariotedjo membahas persiapan Festival Olahraga Masyarakat Nasional (Fornas) 2025 dan rangkaian agenda The Association For International Sport for All (TAFISA) yang bakal di helat tahun ini.
Ketua Umum (Ketum) Kormi Nasional Hayono Isman dalam pertemuan mengapresiasi Kemenpora atas penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 yang berlangsung sukses. Dan kemudian dilanjutkan mengajak Kemenpora menyongsong penyelenggaraan Fornas VIII yang bakal digelar tahun 2025 di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Visi Fornas yaitu terwujudnya kebugaran masyarakat Indonesia dengan membangkitkan kembali tagline memasyarakatkan olahraga, mengolahragakan masyarakat, sambungnya.
“Fornas tahun depan akan bertema ‘Ayo olahraga, bugarkan Indonesia, dan bangkitkan sport tourism menuju Indonesia Emas 2024. Nah, sport tourism ini cocok dengan NTB,” ungkap Ketum Kormi Nasional.
Dijabarkannya bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB selaku tuan rumah telah menyiapkan anggaran sekira Rp.30 miliar untuk penyelenggaraan Fornas. Sementara para kontingen selain mendapatkan dukungan pemprov masing-masing, juga kebanyakan bersifat pendanaan mandiri guna berpartisipasi dalam Fornas.
Dalam hal ini, untuk menunjang keperluan Fornas lebih lanjut, Kormi juga mengupayakan adanya dukungan sponsor, salah satunya melalui kerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan (LPDUK) Kemenpora RI.
“Kami berupaya juga kalau memungkinkan mencari sponsor. Karena itu kami juga mengupayakan kerja sama dengan LPDUK. Mudah-mudahan dengan arahan dari LPDUK, kami bisa mendapatkan tambahan anggaran,” ujar Hayono.
Dengan kata lain, bahwa penyelenggaraan Fornas ini, Kormi Nasional membutuhkan dukungan anggaran untuk dana transportasi dan juga pembinaan kepada sekira 560 juri dari 70 induk olahraga (Inorga) yang akan berpartisipasi. Menimbang lokasi Tuan Rumah, anggaran ini diharapkan bisa mendapatkan penambahan dari Fornas sebelumnya.
Pembahasan berikutnya, Kormi Nasional juga melaporkan rencana sederet kegiatan yang akan digelar dalam waktu dekat ini. Di antaranya rangkaian kegiatan TAFISA di Balikpapan dan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur (Kaltim) yang meliputi TAFISA World Walking Day (TWWD) 2024, TAFISA Southeast Asia Forum (TSAF), dan Tafisa Leadership Workshop. Ketiga kegiatan itu digelar berurutan pada 6 hingga 8 Oktober 2024 mendatang.
“Melalui kegiatan-kegiatan ini, besar harapan Presiden TAFISA supaya Indonesia menjadi hub sport for all di Asia Tenggara. Karena memang untuk sport for all di Asia Tenggara, Indonesia adalah yang terbaik,” terang Ketum Kormi Nasional.
Dan perlu diketahui, melalui pertemuan TAFISA Southeast Asia Forum yang dihadiri sembilan negara Asia Tenggara, diharapkan bisa menjadi embrio lahirnya asosiasi sport for all Asia Tenggara, tambah Hayono Isman.
Dalam agenda TAFISA tersebut, KORMI Nasional mengharapkan bisa dihadiri Menpora Dito. Menpora juga didaulat untuk bisa menjadi keynote speaker dalam kegiatan TAFISA Leadership Workshop yang rencananya diikuti para pimpinan dinas pemuda dan olahraga (Dispora) dari berbagai daerah di Indonesia.
Terakhir, Kormi Nasional menyampaikan pula persiapan agenda lainnya yaitu proyek percontohan Festival Olahraga Desa Wisata (Fordeswita) di Sumatera Barat, Sulawesi Utara, dan Jawa Timur, sekaligus juga agenda Musyawarah Nasional (Munas) Kepengurusan Kormi Nasional Tahun 2024, Desember mendatang.
Atas pemaparan Kormi Nasional, Menpora Dito Ariotedjo menyambut baik setiap agenda yang direncanakan. Perihal anggaran transportasi Juri dan pembinaan Inorga, Menpora menyatakan setuju apabila nilainya ditambah.
“Kalau terkait Fornas, saya rasa harusnya anggarannya bisa ditambahkan. Apalagi Fornas ini merupakan ajang memperkenalkan sport for all kepada masyarakat. Tentunya harus kita prioritaskan,” tukas Menpora Dito Ariotedjo. Dan mengapresiasi pemilihan NTB sebagai tuan rumah Fornas 2025.
Menurut Menpora, penyelenggaraan Fornas ini bisa menjadi pemanasan bagi NTB sebelum menjadi tuan rumah PON 2028 bersama Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Karena itu kami minta arahan dari Menpora, sekaligus harapan Mas Menpora bisa datang menghadiri agenda-agenda tersebut,” simpul Ketum Hayono.
)***Tjoek