Uritanet – Jakarta, 18 September 2024, Indonesia dan Timor Leste hari ini resmi menandatangani perjanjian kerjasama strategis dalam bidang penyelenggaraan pemilu di kawasan Asia Tenggara. Acara penandatanganan tersebut berlangsung di Vertu Hotel, Jakarta, dihadiri oleh Presiden Timor Leste dan Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Indonesia, Rahmat Bagja, serta sejumlah pejabat tinggi dari berbagai negara ASEAN, termasuk Malaysia, Thailand, Filipina, dan Brunei Darussalam.
Kerjasama ini diharapkan memperkuat hubungan bilateral dan menciptakan platform kolaboratif antarnegara dalam meningkatkan kualitas pemilu yang demokratis dan transparan. Ketua Bawaslu, Rahmat Bagja, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya kerjasama ini sebagai langkah maju dalam berbagi pengalaman terkait pelaksanaan pemilu yang kredibel dan berintegritas.
“Kami melihat peluang besar untuk mengembangkan standar pemilu yang sama di kawasan Asia Tenggara. Indonesia dengan pengalaman reformasi demokrasi sejak 1998, dan Timor Leste dengan proses transisi demokrasinya, memiliki banyak pelajaran yang bisa dibagikan. Kami akan bekerja sama dalam menangani tantangan modern seperti disinformasi dan misinformasi, yang semakin menjadi ancaman dalam proses demokrasi,” ujar Rahmat Bagja.
Komunitas Penyelenggara Pemilu ASEAN
Diskusi dalam pertemuan ini juga menekankan pentingnya membentuk komunitas penyelenggara pemilu di Asia Tenggara. Tujuannya adalah untuk membangun kesepakatan bersama terkait prinsip-prinsip dasar pemilu yang bebas, adil, dan transparan di setiap negara ASEAN. Di era digital ini, tantangan teknis dalam penyelenggaraan pemilu semakin kompleks, sehingga diperlukan kerjasama erat untuk saling belajar dan beradaptasi dengan praktik terbaik di berbagai negara.
Sebagai negara dengan pengalaman penyelenggaraan Pilkada serentak yang sukses, Indonesia akan menggelar Pilkada serentak pada 7 November 2024, di mana seluruh wilayah akan memilih gubernur, walikota, dan bupati secara bersamaan. Pilkada serentak ini menjadi contoh nyata bagaimana efisiensi dan transparansi dapat terwujud dalam pemilu yang terpusat.
Dukungan Presiden Terpilih
Presiden Indonesia terpilih, Prabowo Subianto, dan kabinet barunya yang akan dilantik pada 20 Oktober 2024, diharapkan turut mendukung kerjasama ini. Dengan agenda reformasi demokrasi yang jelas, kerjasama ini diprediksi akan membawa pengaruh positif bagi kawasan, memperkuat nilai-nilai demokrasi di Asia Tenggara.
Presiden Timor Leste menambahkan bahwa pengalaman Indonesia dan Timor Leste sangat relevan untuk dibagikan kepada negara-negara ASEAN lainnya. “Pemilu yang transparan dan berkeadilan bukan hanya hak satu negara, tetapi hak seluruh negara di Asia Tenggara. Kami berkomitmen untuk memperkuat kerjasama ini demi memperkuat demokrasi di kawasan kita,” ucap Presiden Timor Leste.
Pertukaran Pengetahuan dan Program Magang
Sebagai bagian dari kerjasama ini, Bawaslu Indonesia juga menjajaki kemungkinan pertukaran staf serta program magang untuk mahasiswa internasional, guna mendalami sistem pemilu yang demokratis. Hal ini membuka kesempatan bagi mahasiswa dari negara-negara ASEAN dan bahkan Eropa untuk belajar lebih dalam mengenai dinamika pemilu di Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya.
Dengan adanya perjanjian ini, diharapkan Indonesia dan Timor Leste bisa menjadi model kerjasama pemilu yang sukses dan demokratis bagi kawasan lain seperti Amerika Selatan dan Eropa Barat, yang telah lama dikenal sebagai pelopor demokrasi modern.
Kerjasama ini tidak hanya mempererat hubungan bilateral, tetapi juga mengokohkan peran Asia Tenggara sebagai kawasan yang memprioritaskan demokrasi dan keterbukaan dalam proses pemilu di era global.
**Benksu