Uritanet, PPU –
Sidang Kabinet Paripurna Terakhir Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin, turut dihadiri pula Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Dito Ariotedjo. Dan Sidang Kabinet Paripurna (SKP) Terakhir ini berlangsung di Istana Garuda, Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam PAser Utara (PPU) Kaltim (13/09).
Sidang Kabinet Paripurna (SKP) Terakhir ini sekaligus refleksi dan penutup bagi perjalanan Kabinet Indonesia Maju di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi dan Wapres Ma’ruf Amin. Sekaligus persiapan menjelang estafet kepemimpinan kepada pemerintah yang baru.
“Saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk kerja keras, dedikasi dari Bapak-Ibu semuanya. Dalam menjalankan pemerintahan, dalam melaksanakan program dan visi presiden dan wakil presiden, dalam menghadapi berbagai tantangan-tantangan yang ada,” tutur Presiden dalam pengantar sidang.
Presiden menegaskan beberapa hal. Di antaranya berkaitan penyelesaian program kerja yang sedang berjalan serta memastikan administrasi dan pertanggungjawaban dituntaskan sebelum akhir masa jabatan.
“Segera tuntaskan di bulan terakhir ini program kerja utama yang sudah dimulai. Baik yang berkaitan dengan serapan, yang berkaitan dengan administrasi, pertanggungjawaban, serta kendala-kendala yang belum terselesaikan,” papar Presiden Jokowi.
Hal berikutnya yang disampaikan yaitu berkaitan pemerintahan RI untuk periode 2024-2029 yang akan dilanjutkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Demi memastikan kelancaran transisi kepemimpinan ini, sebut Presiden, diperlukan dukungan penuh dari kabinet yang ada saat ini.
“Kita semuanya harus mendukung penuh program Presiden Terpilih. Pastikan transisi pemerintahan berjalan efektif. Jika diperlukan regulasi baru, jika diperlukan perumusan-perumusan kebijakan yang harus segera dibuatkan, segera dibuat dan segera diselesaikan,” kata Presiden Jokowi.
Dukungan ini penting khususnya terhadap program-program Presiden Terpilih, serta memastikan transisi pemerintahan berjalan efektif. Hal ini meliputi penyusunan regulasi dan kebijakan baru yang diperlukan supaya pemerintahan baru bisa segera bekerja secara optimal setelah dilantik.
Presiden selanjutnya mengimbau supaya stabilitas ekonomi dan sosial terus dijaga selama masa transisi. Menurut Presiden Jokowi, stabilitas ini diperlukan dalam melakukan pembangunan.
“Sehingga pastikan jangan sampai ada riak-riak gejolak sampai pemerintahan berikutnya terbentuk,” ujar Presiden.
Di akhir arahannya, Presiden Jokowi menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh anggota kabinet. Bilamana terdapat kekurangan dalam kurun waktu satu dekade kepemimpinannya.
“Jika dalam sepuluh tahun ini ada hal-hal yang dirasa kurang berkenan dalam berinteraksi, dan ada hal yang kurang maksimal, sekali lagi saya ingin mohon maaf yang sebesar-besarnya,” tutup Presiden.
)***Tjoek