Paus Fransiskus Mulai Perjalanan Ziarah Asia dengan Kunjungan Perdana ke Indonesia: Misi Perdamaian dan Persaudaraan Antaragama

Paus Fransiskus memulai perjalanan Kerasukan ke - 45 (Dok IG Vaticannewspt)

Uritanet-Paus Fransiskus memulai perjalanan kerasulan internasionalnya yang ke-45 dengan senyum lebar saat menaiki pesawat dari Bandara Fiumicino, Roma, menuju Jakarta, Indonesia, pada Senin (2/9). Kunjungan ini merupakan bagian pertama dari rangkaian ziarah Paus ke Asia yang juga akan mencakup Timor Timur, Papua Nugini, dan Singapura.

Perjalanan ini membawa pesan utama tentang iman, doa, kasih sayang, persaudaraan, kerukunan, dan harapan, yang tercermin dalam slogan dan logo perjalanan tersebut. Dengan menempuh jarak 32.814 kilometer dan melintasi empat zona waktu berbeda, Paus akan menyampaikan 16 pidato dan homili dalam bahasa Italia dan Spanyol. Topik-topik yang akan diangkat antara lain dialog antaragama, koeksistensi harmonis, rekonsiliasi sosial, serta perubahan iklim dan dampaknya terhadap lingkungan.

Baca Juga :  Jendral Andika Perkasa Serahkan Jabatan KASAD Kepada Jendral Dudung Abdurachman

Di Jakarta, kunjungan Paus Fransiskus akan mencakup dua momen simbolis yang penting. Pertama, kunjungan ke Masjid Istiqlal, masjid terbesar di Asia Tenggara yang dirancang oleh seorang arsitek Kristen pada tahun 1950-an. Masjid ini merupakan simbol kuat kerukunan antaragama di Indonesia, negara yang berhasil menolak radikalisme dengan menjunjung tinggi prinsip-prinsip Pancasila. Selain itu, Paus juga akan mengunjungi “terowongan persaudaraan” sepanjang 33,8 meter yang menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral, sebagai wujud nyata harmoni antara umat Muslim dan Kristen di Indonesia.

Baca Juga :  Dorong Pemerintah Fokus Perbaikan Produktivitas dan Distribusi Bahan Pangan Strategis ke Semua Daerah

Selama perjalanan ini, Paus Fransiskus akan menyoroti peran penting para penginjil baik dari masa lalu maupun masa kini, terutama di wilayah-wilayah di mana komunitas Kristen masih hidup dalam kondisi yang mirip dengan Gereja awal. Ia juga akan mendorong generasi muda untuk lebih terlibat dalam proses politik dan sosial serta menekankan pentingnya menyambut pengungsi. Di tengah situasi global yang penuh dengan konflik, Paus akan mengulang seruannya untuk perdamaian di berbagai kesempatan selama kunjungannya.

Perjalanan ini diharapkan akan memperkuat dialog antaragama dan menegaskan komitmen Paus Fransiskus untuk mempromosikan perdamaian dan persaudaraan di seluruh dunia.

**Benksu

Share Article :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *