Uritanet, Jakarta – Dalam acara Bincang Literasi yang diselenggarakan di Media Center Kemenpora pada Rabu, 14 Agustus 2024, penulis ternama, Kang Maman Suherman, menyampaikan pandangannya tentang peran krusial perpustakaan dalam membangun literasi bangsa. Dengan gaya bicaranya yang lugas, Kang Maman menyoroti minimnya pustakawan yang berkompeten di Indonesia dan bagaimana perpustakaan seringkali tidak dikelola dengan baik.
Saat sesi talkshow, Kang Maman mengungkapkan pengalaman pribadinya saat mencari buku karya Agatha Christie di sebuah perpustakaan, hanya untuk dikejutkan oleh petugas perpustakaan yang mengarahkannya ke bagian agama Kristen. Pengalaman tersebut menjadi ilustrasi dari rendahnya pemahaman pustakawan terhadap koleksi perpustakaan yang seharusnya menjadi pusat literasi.
Kang Maman juga menyebutkan bahwa Indonesia kekurangan 439.680 pustakawan, sementara jumlah perpustakaan mencapai 181.699, menjadikan Indonesia negara dengan perpustakaan terbanyak kedua di dunia setelah India. Namun, ia menyesalkan rendahnya minat baca masyarakat Indonesia, yang menurut UNESCO hanya mencapai 0,001, atau setara dengan satu buku dibaca oleh 1.000 orang.
Lebih lanjut, Kang Maman mengajak para pengelola perpustakaan untuk lebih inklusif, menyediakan buku-buku Braille, dan membuka pintu bagi semua kalangan, termasuk anak-anak dari keluarga kurang mampu. Ia menekankan bahwa perpustakaan seharusnya menjadi tempat yang menyambut semua orang tanpa terkecuali, dan mengingatkan betapa pentingnya peran perpustakaan dalam membangkitkan kembali kenangan dan harapan.
Di akhir paparannya, Kang Maman menantang Kemenpora dan pihak-pihak terkait untuk mendokumentasikan pencapaian-pencapaian penting dalam bentuk buku, sebagai bagian dari upaya menjaga memori bangsa.
)**Benksu