Potensi Setu Sedong, Fakta Sejarah yang Nyaris Terlupakan

Uritanet, Kab.Cirebon –

Setu (waduk) Sedong di Kecamatan Sedong, Kabupaten Cirebon Jawa Barat. Awalnya bernama Setu Pengasinan dengan luas 150 hektar serta berkedalaman 5-10 meter.

Setu ini ternyata memiliki nilai sejarah panjang yang nyaris terlupakan. Betapa tidak. Setu yang dibangun pada jaman kolonial Belanda pada abad ke-20, tepatnya pada 1918 memiliki peran vital untuk mengairi perkebunan tebu milik Pabrik Gula Sindanglaut. Pabrik gula legendaris yang kini sudah lama tak beroperasi lagi. Dan yang tersisa tinggal puing-puing bangunan.

Dan keberadaan Setu Sedong masih tetap dipertahankan untuk mengaliri sawah-sawah di tiga desa yakni Desa Karangwuni, Sedonglor dan Panongan. Bahkan Setu yang berada di ketinggian 300 mdpl berpotensi sebagai obyek wisata air yang menjanjikan. Selain juga kerap dijadikan obyek pemancingan.

Tak sedikit kalangan muda yang Nga-Nyore (ngabuburit –saat Bulan Puasa) dengan membawa pasangannya masing-masing.

Sayang kondisinya kurang terawat. Infrastruktur dan suprastruktur penunjang terkesan ala kadarnya. Seperti dermaga untuk perahu wisata hanya terbuat dari bambu. Itu pun hasil rekayasa penduduk setempat. Sarana wisata air pun seperti perahu sangat terbatas.

Di tengah Setu pun mulai banyak ditumbuhi tanaman eceng gondok sehingga terkesan kotor dan kumuh. Disamping tidak adanya sarana penunjang seperti gerai UMKM atau warung-warung makanan, area parkir, air bersih dan WC Umum dan sebagainya.

Di balik semua itu, ada hal penting yang juga harus dipikirkan yakni bagaimana mengupayakan agar Setu tersebut tetap terjaga debit airnya. Khususnya di musim kemarau.

Lantaran berdasarkan, keterangan sejumlah penduduk setempat, Setu tersebut mengalami kekeringan saat musim kemarau tiba. Lahan-lahan pertanian dan sawah pun terdampak akibat kekeringan tersebut.

)**Oleh Sapto Adiwiloso

Share Article :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *