Klaster Filantropi Lingkungan Hidup dan Konservasi Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024, Tanam Pohon Serentak di 18 Provinsi di Indonesia

Uritanet, Jakarta –

Klaster Filantropi Lingkungan Hidup dan Konservasi (KFLHK) yang terdiri dari Perhimpunan Filantropi Indonesia, Dompet Dhuafa, Belantara Foundation, Dompet Dhuafa Volunteer (DDV) dan Disaster Management Center Dompet Dhuafa berkolaborasi dengan komunitas Ciliwung Muara Bersama dan pemangku kepentingan lainnya memperingati
Hari Lingkungan Hidup Se-Dunia 2024 (5 Juni setiap tahunnya) bertema “Our Land, Our Future, We Are #GenerationRestoration”. Tanah Kita, Masa Depan Kita, Kita Generasi Restorasi.

Adapun kegiatan yang dilakukan yakni penanaman secara simbolik pohon Loa (Ficus racemosa), Jambu Air (Syzigium agueum), Mangga (Mangifera indica), Kopi (Coffea sp.) dan Buni. Dengan total 20 bibit tersebut dilakukan di Bantaran Sungai Ciliwung, Kelurahan Tanjung Barat, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan (13/6). Dan dihadiri perwakilan dari Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta, organisasi Filantropi, Komunitas Lingkungan Muda dan Masyarakat Umum.

Jenis bibit tersebut dipilih karena dapat menghasilkan buah yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat setempat. Tidak hanya itu, bibit pohon tersebut juga merupakan sumber pakan satwa liar sehingga dapat menarik kehadiran berbagai jenis burung, kelelawar dan bajing.

Penanaman pohon ini juga merupakan salah satu aksi untuk menanggulangi banjir dan longsor di bantaran Sungai Ciliwung. Dengan demikian, tidak hanya memperkaya potensi keanekaragaman hayati, aksi ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya yang ada di sekitar Sungai Ciliwung.

Terdapat juga Talk Show dengan tema “Peran Generasi Muda dalam Pelestarian Alam” #Generation Restoration. Disamping melakukan penanaman pohon serentak di 18 provinsi di seluruh Indonesia. Dengan narasumber yang memiliki pengalaman pada bidang pelestarian alam, antara lain Manajer Program & Fundraising Belantara Foundation, Diny Hartiningtias: Partnership & Communication Insan Bumi Mandiri, Diana Dwi Annisa, dan Koordinator Dompet Dhuafa Volunteer Bali, Nur Kholis Abdillah. Talk show ini dipandu oleh Pendiri Sendalu Permaculture Teras Kamala, Gibran Tragari.

Sementara penanaman pohon serentak dilakukan di 18 Provinsi yang melakukan penanaman secara serentak yaitu Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, Riau, Kalimantan Timur, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur dengan target sebanyak 3,000 bibit pohon. Sementara jenis bibit pohon yang ditanam antara lain Mangrove, Jambu, Alpukat, Durian, Nangka dan Mangga.

Baca Juga :  Tri Adhianto Menjadi Saksi Nikah di Tiga Tempat Berbeda

Oleh karena itu, Tema “Our Land, Our Future, We Are #GenerationRestoration” ini sangat penting yaitu memulihkan lahan, memerangi penggurunan dan meningkatkan ketahanan terhadap kekeringan. Inilah aksi yang dapat dilakukan dalam upaya pemulihan lahan terdegradasi yaitu dengan menanam dan memelihara pohon.

Dalam tataran global, Perserikatan Bangsa Bangsa mencanangkan UN Decade Ecosystem Restoration 2021 2030. UN Decade Ecosystem Restoration adalah seruan untuk perlindungan dan pelestarian ekosistem di seluruh dunia untuk kepentingan manusia dan alam. Hal ini bertujuan untuk menghentikan laju degradasi ekosistem dan memulihkannya untuk mencapai tujuan global. Dengan ekosistem yang sehat, dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat, mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, serta mengurangi laju kepunahan keanekaragaman hayati.

Dan menurut UN Decade Ecosystem Restoration 2021 2030, upaya restorasi seluas 350 juta hektar ekosistem darat dan perairan yang terdegradasi berpotensi dapat menghasilkan US$9 triliun dalam bentuk jasa ekosistem. Selain restorasi ekosistem juga dapat menghilangkan 13 hingga 26 gigaton gas rumah kaca dari atmosfer. Di Indonesia, restorasi ekosistem berpotensi untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 52,92 juta ton karbon ekuivalen, yang meliputi restorasi ekosistem lahan kering, gambut, dan mangrove (Griscom et al., 2020).

Kepala Bidang Kehutanan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta, Dirja Kusumah, S.H., M.H., yang diwakilkan oleh Ketua Subkelompok Konservasi Sumber Daya Hutan dan Daerah Aliran Sungai Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta, Arie Fajar Septa, S.Hut., mengatakan, “Upaya untuk memulihkan ekosistem, khususnya di bantaran Sungai Ciliwung menjadi tanggung jawab bersama. Tak hanya pemerintah saja, pihak Lembaga Swadaya Masyarakat dan masyarakat juga harus berpartisipasi aktif dalam upaya tersebut”.

Dengan adanya pemulihan hutan, maka ekosistem hutan dapat berkontribusi untuk Upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim serta melestarikan keanekaragaman hayati Jakarta, tukas Arie.

Disisi lain, Manajer Program & Fundraising Belantara Foundation, Diny Hartiningtias, menambahkan pengarusutamaan tentang restorasi ekosistem kepada masyarakat khususnya generasi muda sangat penting guna meningkatkan kesadaran (awareness) dan pemahaman akan pentingnya menjaga dan melestarian lingkungan di sekitar mereka.

Baca Juga :  Untuk Meningkatkan Keselamatan Perjalanan Kereta Api, KAI Daop 1 Jakarta Akan Lakukan Penutupan 3 Perlintasan Liar dan Lakukan Normalisasi Jalur KA

“Kami bersama para pihak akan terus mengajak masyarakat khususnya generasi muda untuk berpartisipasi aktif dalam aksi restorasi ekosistem. Harapannya, melalui gerakan ini, kita dapat mendukung target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/ Sustainable Development Goals”, jelas Diny.

Senada dengan hal tersebut, General Manager Respon & Advokasi Dompet Dhuafa, Arif Rahmadi Haryono memaparkan tujuan dari kegiatan ini adalah selain memperkuat kesadaran tentang peran generasi muda terhadap upaya pelestarian lingkungan, kami ingin juga mendorong keterlibatan aktif pemuda dalam aksi aksi nyata.

“Dengan membangun jaringan dan kemitraan antar organisasi pemuda, organisasi lingkungan serta pemangku kepentingan lainnya, kami percaya generasi muda memiliki potensi yang besar untuk menjadi agen perubahan dalam mewujudkan kondisi bumi yang lebih baik di masa mendatang”, kata Arif.

Sementara Direktur Eksekutif Filantropi Perhimpunan Filantropi Indonesia, Gusman Yahya berharap kolaborasi restorasi ekosistem ini dapat menjadi inspirasi bagi lebih banyak pihak untuk bergabung dalam upaya pelestarian lingkungan.

“Melalui kerja sama yang sinergis, kita dapat mewujudkan lingkungan yang lebih lestari dan sehat, menciptakan dunia yang lebih baik bagi semua. Kolaborasi ini menekankan pentingnya kolaborasi, ko kreasi, dan komitmen bersama, yang sejalan dengan visi Perhimpunan Filantropi Indonesia untuk menciptakan dampak positif yang berkelanjutan”, tandas Gusman.

Kegiatan ini merupakan puncak dari rangkaian kegiatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024 yang diselenggarakan oleh KFLHK. Rangkaian kegiatan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024 yang diinisasi oleh KFLHK meliputi kampanye digital berupa komik dan konten edukasi tentang pentingnya restorasi ekosistem di Instagram, penanaman pohon serentak di 18 provinsi di Indonesia dan talk show. Rangkaian kegiatan tersebut dilakukan pada periode 28 Mei 2024 hingga 13 Juni 2024.

Total peserta kegiatan yang hadir lebih kurang 60 orang dari berbagai elemen, antara lain siswa sekolah, mahasiswa, komunitas lingkungan muda, sektor swasta, media dan masyarakat umum. Peserta berasal dari SMA Negeri 49 Jakarta, Biologi Universitas Nasional, Universitas Indonesia, Rumah Zakat, Yayasan Bangun Jakarta, Tumbuh Pohon Nusantara, Generasi Energi Bersih, Student Care, Dompet Dhuafa Volunteer, Disaster Management Center Dompet Dhuafa dan organisasi lainnya.

)**Tjoek

Share Article :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *