MUI DKI Jakarta Rekomendasi Dialog Rutin dan Media Baru Perkuat Warisan Seni Budaya Islam Dan Betawi

Uritanet, Jakarta –

Musyawarah Kerja Daerah (Mukerda) I Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta yang digelar pada 29-30 April 2024 di Jakarta dan diikuti hampir 400 peserta, resmi ditutup. Sekaligus melahirkan rekomendasi Dialog Rutin dan Media Baru guna memperkuat warisan Seni Budaya Islam dan Betawi (1/5).

Seperti diketahui rekomendasi Bidang Seni Budaya Islam tersebut antara lain mengadakan Dialog Rutin sebagai bentuk pembinaan bagi Pelaku Seni, Paguyuban Seni Betawi dan sebagainya, yang ada di DKI Jakarta. Dimana rekomendasi ditujukan kepada MUI Pusat, pemerintah provinsi DKI Jakarta, dan pemerintah pusat.

Selanjutnya Komisi Pembinaan Seni Budaya Islam (Komisi Pengembangan Seni dan Budaya Islam), juga merekomendasikan untuk berfokus pada promosi nilai-nilai budaya Islam dan ekspresi seni dalam kerangka ajaran Islam.

Baca Juga :  Dr. John N. Palinggi Apresiasi Atas Diangkatnya Jenderal TNI Maruli Simanjuntak Menjadi KASAD

Selain itu, KH. Lutfi Hakim selaku Ketua Bidang Seni Budaya Islam menekankan pentingnya memaksimalkan media baru dalam menciptakan ekosistem digital dalam memperkuat seni budaya Islam dan warisan budaya Betawi.

“Media baru memiliki potensi besar untuk mempromosikan seni budaya Islam dan Betawi, meski ada beberapa tantangan yang perlu diatasi. Salah satu tantangannya adalah memastikan bahwa konten yang dibagikan di media baru akurat dan otentik,” ungkap KH Lutfi Hakim.

Tantangan lainnya adalah menjangkau audiens yang luas dan melibatkan mereka dengan konten yang menarik, tambahnya.

Sementara Ketua Umum MUI DKI Jakarta, KH Muhammad Faiz atau akrab disapa Gus Faiz ini bersyukur Mukerda I MUI DKI Jakarta berjalan dengan lancar.

“Program kerja yang dibahas dalam Mukerda ini akan kita jalankan hingga akhir kepengurusan kita,” tegas Gus Faiz.

Bahkan Gus Faiz berharap MUI DKI Jakarta bisa tampil dengan ‘baju baru’, yaitu bisa menjaga warisan dari para pendahulu, dan tidak pernah bosan melakukan elaborasi dan kolaborasi serta melihat perkembangan zaman. Terlebih ada banyak yang harus kita kerjakan. Era akan terus berganti dan peradaban akan terus berkembang, tukasnya.

Dan ditambahkan H.Ahmad Yusuf selaku anggota bidang seni budaya Islam, bahwa dengan perencanaan dan strategi yang matang, media baru dapat menjadi alat yang ampuh untuk melestarikan dan mempromosikan seni budaya Islam dan Betawi.

Baca Juga :  LaNyalla: Indonesia Harus Belajar Tingkatkan Kualitas SDM Melalui Pendidikan Dari Korea Selatan

“Media baru dapat membantu generasi muda untuk belajar tentang budaya mereka dan meningkatkan rasa bangga mereka terhadap warisan budayanya.” pungkasnya.

)**djo/ nawasanga

Share Article :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *