Uritanet, New York –
Sangat menarik ketika negara-negara yang akhirnya maju ke babak semi semifinal untuk memperebutkan piala AFC U23 Asian Cup 2024, bagaikan mata angin dengan penjuru bersudut empat. Jepang berada di sisi bagian matahari terbit di timur yang akan berhadapan dengan Iraq yang ada di sebelah barat.
Uzbekistan mewakili belahan utara yang akan menentang Indonesia yang paling tidak berada sedikit di wilayah selatan, dengan Qatar sebagai pusat. Dibandingkan dengan negara yang lain, keikut sertaan Indonesia merupakan sebuah debut pertama yang langsung mengukir sebuah sejarah sebagai salah satu kandidat.
Kompetisi ini juga sekaligus sebagai babak kualifikasi ke Olimpiade dan ada tiga tiket langsung bagi juara 1, 2 dan 3 untuk ikut perhelatan akbar yang diadakan setiap empat tahunan. Sehingga Indonesia ada mempunyai 3 kali kesempatan untuk bisa mendapatkan satu tempat bergengsi yang akan tertoreh dalam catatan.
Langkah yang pasti adalah menang melawan Uzbekistan, ataupun jika tidak beruntung masih ada kesempatan untuk berlaga meraih tempat ketiga sebagai landasan.
Dan walaupun masih juga diluar jangkauan, masih ada satu kesempatan lain lagi yaitu harus menang melawan negara Guinea asal Afrika, untuk memperebutkan satu slot di grup A, yang akan bersanding dengan Prancis, Amerika dan New Zealand.
Tim sepak bola Indonesia sebenarnya pernah ikut dalam Olimpiade di Melbourne pada tahun 1956, tetapi kalah melawan Uni Sovyet dan menempati peringkat ke lima. Sedang tim Uzbekistan yang selalu masuk kualifikasi piala Asia dan termasuk cukup tangguh untuk kawasan Asia Tengah, tetapi mereka belum pernah beruntung mendapatkan undangan untuk ikut Olimpiade atau Piala Dunia.
Tim Iraq lumayan cukup berbahaya karena mereka pernah juara piala Asia dan sering ikutan Olimpiade sampai pernah menempati posisi ke 4 saat tahun 2004 di Athena. Kalau tim Jepang, janganlah lagi ditanya, karena dalam 20 tahun terakhir mereka sering wara wiri kesana kemari dan ikut semuanya.
Yang menangis adalah tim sepak bola Korea Selatan, karena kesempatan untuk ikutan Olimpiade yang kesepuluh kalinya berturut-turut, terpaksa harus batal. Gara-gara tim Indonesia yang dikatakan oleh media asing sebagai tim pengacau, ternyata mampu menjadi batu sandungan dan aral.
Tim mereka pernah mendapatkan medali perunggu sebagai juara ketiga pada saat Olimpiade tahun 2012 yang diadakan di London, padahal. Yah.. gantian dong ah.. selama ini oppa-oppa mereka telah sering membuat banyak emak-emak menangis menyaksikan drama yang tak berkesudahan, sekarang giliran abang-abangkuh yang membuat mereka menangis terpental-pental.
Tabik…
)**B. Uster Kadrisson