Kendala Logistik Hambat Proses Pemungutan Suara Jadi Temuan Pemantau Pemilu Bawaslu RI di 1.571 TPS

Uritanet, Jakarta –

Bergerak di bawah naungan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Republik Indonesia, pemantau pemilu menemukan sejumlah kendala yang menghambat kelancaran proses pemungutan suara di 1.571 TPS di berbagai wilayah Indonesia.

Hal ini terungkap dalam laporan pemantaun yang diserahkan oleh Koordinator Pemantau Pemilu, Farid Fathur, kepada Anggota Bawaslu RI, Lolly Suhenty (15/2).

Dan terungkap pula bahwa salah satu kendala utama yang dihadapi adalah terkait dengan logistik. Pemantau Pemilu yang tersebar di 1.571 tempat pemungutan suara (TPS) di seluruh Indonesia, yang terdiri dari 2.082 pemantau, menemukan beragam masalah terkait distribusi logistik pemilu.

Baca Juga :  Tap MPR No. II tahun 2001 tentang Gus Dur Resmi Dicabut, Nyai Sinta Nuriyah: Jangan Setengah Hati

Anggota Bawaslu RI, Lolly Suhenty, menyatakan kekhawatirannya atas temuan tersebut.

“Kendala logistik merupakan hal yang sangat penting dalam proses pemungutan suara. Jika tidak ditangani dengan baik, hal ini dapat memengaruhi integritas dan kepercayaan masyarakat terhadap proses demokrasi,” ujarnya.

Selain masalah logistik, laporan pemantaun juga mencatat adanya kendala lain yang dihadapi oleh pemantau pemilu, termasuk gangguan keamanan, ketidaksesuaian data pemilih, dan keterbatasan informasi kepada pemilih terkait prosedur pemungutan suara.

Baca Juga :  Estimasi Kebutuhan Anggaran Pemilu 2024 Capai Rp.110,4 T, Berlebihan dan Tak Rasional

Menanggapi temuan ini, Koordinator Pemantau Pemilu, Farid Fathur, menyatakan pentingnya upaya bersama untuk mengatasi kendala-kendala tersebut.

“Kami berharap pihak terkait dapat segera mengambil langkah-langkah konkret untuk menangani masalah logistik dan kendala lainnya guna memastikan kelancaran dan keadilan dalam proses pemilu,” ungkapnya.

Dengan demikian, temuan pemantau pemilu di bawah Bawaslu RI menjadi panggilan bagi semua pihak terkait untuk bersama-sama menjaga integritas dan kepercayaan masyarakat terhadap proses demokrasi di Indonesia.

)***benksu

Share Article :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *