Deputi Warsito: Kebhinekaan Aset dan Kekuatan Bangsa Indonesia

Uritanet, Bandung Barat –

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Warsito menyampaikan, keberagaman Bangsa Indonesia merupakan anugerah yang patut disyukuri.

Warsito menerangkan, tidak semua negara memiliki anugerah keberagaman. Seperti di negara-negara jazirah Arab yang memiliki serumpun yang sama. Kemudian di negara Eropa dan Amerika setiap negara hanya memiliki rumpun yang sama.

Sedangkan, di Indonesia setiap daerah memiliki ragam budaya, bahasa, suku, dan agama yang memiliki kekhasannya masing-masing.

Hal tersebut disampaikan Warsito saat mewakili Menko PMK Muhadjir Effendy dalam memberikan sambutan sekaligus membuka Jambore Pelajar Teladan Bangsa (JPTB) XII Tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Maarif Institute, di BBPMP Kampus Jayagiri, Kab Bandung Barat, Jawa Barat (27/12).

“Kita terlahir sebagai bangsa dengan kodrat kebhinekaan. Dan itu adalah kebanggaan kita yang patut disyukuri,” ujar Warsito.

Menurut Warsito, anugerah keberagaman Indonesia juga menjadi kekuatan utama bagi bangsa Indonesia. Sehingga saat masa penjajahan dahulu kala, keberagaman yang bangsa Indonesia miliki menjadi aset kekuatan utama merebut kemerdekaan dan mengusir penjajah dari Indonesia.

“Kita terlahir sebagai bangsa Indonesia patut bersyukur karena mendapatkan keturunan darah pejuang. Dan itu menjadi kebanggan kita, bukan merdeka karena diberi, maka kita mewarisi darah pejuang. Di tubuh kita mengalir darah pejuang. Bukan darah pemalas,” ungkapnya.

Lebih lanjut, aspek keberagaman bangsa Indonesia juga telah termaktub dalam Pancasila yang menjadi pedoman kehidupan seluruh bangsa Indonesia. Karenanya, Deputi Warsito berharap, generasi muda selalu memegang teguh pancasila, merawat keberagaman, dan kelak menjadi pemimpin Indonesia yang memiliki karakter kebhinekaan dan bangga dengan keberagaman yang dimiliki.

“Atas nama Kemenko PMK kami selalu mengapreasisasi kegiatan yang berkomitmen pada kebhinekaan dan kemanusiaan untuk terus dititipkan, diajarkan pada generasi muda yang akan memegang tampuk kepemimpinan, yang 10 sampai 20 tahun ke depan akan mencapai usia puncak kedewasaan,” jelasnya.

Kegiatan Jambore Pelajar Teladan Bangsa (JPTB) XII Tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Ma’arif Institute mengambil tema “Peran Pelajar dalam Merawat Keberagaman”.

Kegiatan diikuti oleh lebih dari 100 peserta dari pelajar sekolah menengah atas dari seluruh Indonesia.

Warsito juga mengapresiasi kepesertaan para siswa siswi yang mengikuti kegiatan jambore di tengah masa liburan. Menurutnya, dengan kegiatan yang diikuti menjadi modal penting dalam memahami keberagaman yang akan menjadi bekal saat menjadi pemimpin Indonesia di masa mendatang.

“Saya sangat mengapresiasi 100 pelajar yang berhasil mengikuti dan memenuhi seleksi oleh panitia sehingga bisa masuk menjadi bagian jambore pelajar ini,” ucapnya.

Kegiatan dihadiri pula oleh Direktur Eksekutif Maarif Institute Abdul Rohim Ghazali, Dewan Direktur Maarif Institute Fajar Riza Ul Haq. Sekum PWM Muhammadiyah Jawa Barat Yusriana, dan jajaran guru dan pendamping, serta para peserta kegiatan.

)**benksu

Share Article :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *