Proses Pembentukan PPPSRS Kalibata City Sudah Berjalan Sesuai Aturan Berlaku, Oknum Playing Victim Jadi Drama

Uritanet, Jakarta –

Proses pembentukan Pengurus Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (PPPSRS) yang sudah berjalan sesuai aturan yang berlaku, diduga telah dinarasikan sejumlah oknum warga Kalibata City bahwa Rapat Pembentukan Panitia Musyawarah (Panmus) PPPSRS Kalibata City, pada 28 Oktober 2023 lalu, penuh dengan kecurangan. Hal ini telah menjadi keprihatinan Warga Kalibata City Jakarta Selatan, lainnya.

Dalan jajak pendapat yang dilakukan Pollingkita.com pada 21 November 2023, menunjukkan 77 persen atau 1.007 suara menyatakan SETUJU dan hanya 22,7 persen atau 286 suara, menyatakan TIDAK SETUJU. Terkait pertanyaan ”Setuju/Tidak Setujukah Anda Hasil Pembentukan PANMUS KALCIT 28 OKTOBER 2023”.

Seorang pemilik dan penghuni Tower Palem, Wanda menjelaskan bahwa secara umum proses pembentukan Panmus Kalibata City berjalan lancar. Meski ada sedikit beda pendapat tapi semua terkendali. Adalah wajar kalau dalam sebuah ”pesta demokratis” ada pihak yang tidak puas. Namun disayangkan dimanfaatkan oknum oknum tertentu.

Diakuinya pula memang ada beberapa pemilik tidak bisa masuk lantaran tidak mendaftar sehingga tidak memiliki barcode untuk masuk ke area pemilihan yang berkapasitas terbatas. Bahkan penyelenggara sudah memberi pengumuman. Dan di setiap tower sudah ada petugasnya, namun mereka tidak proaktif untuk mencari tahu.

Jadi bukan karena Panitia melakukan kecurangan, cuma mereka kurang informasi saja. Karena untuk masuk area itu, kita wajib mendaftar online dan diberikan barcode.

“Sebenarnya informasinya sudah jelas dan transparan, serta jauh hari juga sudah diberikan informasi kepada warga,” jelas Wanda lagi saat ditemui di Kalibata City (21/11).

Disisi lain, Pemilik dan Penghuni Tower Lotus, Santi, tidak percaya ada kecurangan yang dilakukan oleh penyelenggara. Buktinya dari 7 anggota Panmus semuanya adalah pemilik unit di Kalibata City dan tidak terafiliasi dengan pengembang.

”Apa mereka juga mau menuduh 7 anggota Panmus serta mayoritas warga yang memilih itu semuanya disogok penyelenggara?” ucap Santi

Santi yang tinggal di Kalibata City sejak 2012, saya tahu siapa orang terbaik yang kami pilih. Pilihlah orang orang yang tepat, agar Kalibata City lebih maju ke depannya, ungkapnya.

Santi juga mengingatkan bahwa siapa saja boleh mengajukan sebagai Ketua dan Pengurus, tapi harus jelas nawaitunya (niatnya). Kalau niat untuk membangun Kalibata City tidak masalah akan didukung, tapi kalau niatnya terselubung mendingan tidak usah, jelasnya.

“Tunjukkanlah kalau anda berpengalaman dan berkompeten dalam mengurus pengelolaan kawasan apartemen terbesar di Indonesia. Aktiflah dalam kegiatan sosial sehingga dikenal banyak warga. Sampaikan apa saja program jika anda duduk sebagai pengurus PPPSRS,” ucap Santi.

Begitu pula, Endang Kurnia selaku Ketua RT Tulip Tower menjelaskan banyak warga ingin PPPSRS segera terbentuk. Dan penyelenggara sudah mengumumkan prosedur dan persyaratannya lewat mading, WAG, dan media resmi warga Kalibata City lainnya. Dan bahkan juga sudah disediakan link pendaftarannya.

”Jumlah unit di sini sekitar 15 ribu, jadi butuh kesabaran ketika masuk dalam satu sistem bersamaan, maka ada antrian. Janganlah lalu terburu buru menyatakan bahwa ini direkayasa,” ujar Endang Kurnia.

Perlu diketahui, untuk kendala antrian penyelenggara membuka pengaduan hotline dan ada petugas yang akan bantu. Dirinya sendiri pun sebagai bagian yang mengalami hambatan tersebut, tapi saya tidak diam, saya cari panitia dan dibantu, tukasnya.

Endang yang juga Ketua RT mengaku menerima banyak pengaduan warga yang mengalami hambatan. Lantas dengan segera dikoordinasikan kepada penyelenggara. Setelah dibantu ternyata bisa ikut, ada yang offline (tatap muka) dan ada online, karena kapasitasnya offline terbatas.

”Kalau memang menemukan kecurangan ya silakan buktikan saja. Jangan menuduh lalu mengancam mau melaporkan ke polisi. Padahal proses pemilihan Panmus berjalan baik sesuai aturan dan ketentuan nya,” ucapnya lagi. Dan ribuan warga Kalibata City yang setuju, jelas mewakili aspirasi sebagian besar warga Kalibata City.

Sementara itu, berkembang pula kuatnya dugaan kehadiran oknum-oknum yang punya tujuan dan kepentingan tertentu untuk menguasai kepengurusan PPPSRS. Dengan menggunakan cara-cara yang tidak sportif. Seolah mereka playing victim yang terzolimi oleh pengembang untuk mendapat simpati dan dukungan dari warga dan kelompok kepentingan dari “Luar Kalibata City”.

Menurut Endang Kurnia selaku Ketua RT Tulip Tower, bila ada kelompok atau pribadi yang ingin menjadi pengurus PPPSRS, harusnya mereka mengadu program saja. Fakta di lapangan menunjukkan, sebagian besar warga puas dengan kinerja Badan Pengelola.

”Alangkah baiknya mereka yang ingin jadi pengurus beradu program saja. Nggak perlu menjelekan pengelolaaan di Kalibata City. Akhirnya yang rugi semua warga. Citra kawasan jadi jelek, menimbulkan keresahan, dan nilai investasi kita jadi menurun. Lebih baik mereka kampanye program-program positif kalau terpilih nanti,” tutupnya.

)***Tjoek

Share Article :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *