Diskusi Assosiasi Pekerja Televisi : Moeldoko-Gibran, Calon Potensial Kontestasi Capres Cawapres 2024

Uritanet, Jakarta –

“Benarkah Moeldoko-Gibran Terobosan Terbaik Pilpres di Mata Profesional, Wartawan, Selebriti dan Pegiat Media Sosial?”, menjadi diskusi hangat yang diinisiasi Assosiasi Pekerja Televisi (APT) dengan menghadirkan Agung Raharjo (Dosen BSI yang juga Pemerhati Politik), Tessa Mariska (Selebritis), Mahardika Nadja Putri (Pekerja Seni) dan Iskandar (Jurnalis Televisi) di D’Hara, Salihara, Jakarta Selatan (21/10), mengingat akhir Pendaftaran Capres dan Cawapres 2024 bakal berakhir (25/10). Dan diskusi menggambarkan bahwa “Masih Ada Peluang” untuk pasangan Moeldoko dan Gibran Rakabuming Raka muncul di tengah kontestasi Capres dan Cawapres yang telah diusung para partai politik selama ini.

Seperti diketahui, dua dari tiga pasangan Capres 2024 sudah mulai bergulir mendaftarkan Cawapresnya di Komisi Pemulihan Umum (KPU) Pusat. Baik pasangan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar dan pasangan Ganjar Pranowo – Mahfud MD. Sementara Capres Prabowo dikabarkan baru akan mengumumkan Cawapresnya pada saat Rakernas Partai Gerindra (23/10) mendatangkan.

Dan terlepas dari situasi politik yang terus bergerak dinamis ini, pasangan Moeldoko – Gibran Rakabuming Raka, diharapkan oleh para panelis diskusi yang diinisiasi Assosiasi Pekerja Televisi (APT) tersebut menjadi calon alternatif yang potensial dan bisa diperhitungkan.

“Kalau kita review historical keduanya, Pak Moeldoko pernah sebagai Panglima TNI, juga Kepala Staf Presiden. Lalu Mas Gibran punya juga punya track record sebagai Walikota Solo. Keduanya merupakan kolaborasi yang baik. Bagi saya, kenapa enggak (mereka jadi calon alternatif)?” jelas Agung Raharjo. Dan keduanya dianggap akan saling melengkapi satu sama lain dalam memimpin Indonesia nantinya.

Baca Juga :  Harapan GOW Dapat Berkolaborasi Dengan Program Pemerintah Kota Bekasi

Sementara Mahardika Nadja Putri, pekerja seni yang juga berlatarbelakang Sarjana Hukum serta Magister Kenotariatan ini, menilai Moeldoko merupakan sosok luar biasa yang mempunyai latar belakang cukup baik dengan kredibilitas yang mumpuni.

“Pak Moeldoko sosok yang luar bisa, beliau jebolan TNI, juga Kepala KSP, dan untuk posisi seperti itu pastinya Moeldoko punya kredibilitas tinggi. Menurut saya cocok bisa jadi calon alternatif. Kalau Gibran tergolong tokoh muda, mewakili generasi muda. Dan meski beda generasi, ini yang bisa membangun Indonesia lebih baik. Dan menjadi pemimpin negara dibutuhkan figur yang kompeten, tidak cukup hanya pintar saja. Dia juga memiliki relasi dan jangkauan yang luas secara nasional dan internasional,” terang Mahardika Nadja Putri.

Sosok Moeldoko juga dianggap mampu bersaing dengan pengalaman yang dimiliki. Kalau bahas Moeldoko – Gibran, dia sudah cakap, dan mengerti how the game play, paparnya lebih jauh.

Sedangkan Iskandar, selaku jurnalis televisi salah satu media nasional, mengingatkan bahwa dalam memilih calon Presiden dan Wakil Presiden tentunya harus melihat rekam jejaknya. Dan Moeldoko dianggap mempunyai rekam jejak yang teruji karena mempunyai latar belakang yang cukup mumpuni.

“Menurut saya kalaupun muncul nama Moeldoko dan Gibran tentu akan menjadi warna tersendiri bahkan saya yakin para calon yang sudah ada pun akan senang jika kedua nama ini juga ikut kontestasi,” pungkasnya.

Sementara bagi selebritis dan juga artis senior Tessa Mariska menekankan pentingnya rekam jejak yang cukup penting dari seorang pemimpin. Meskipun secara spesifik dirinya mengingatkan bahwa masa pendaftaran Capres dan Cawapres 2024 sudah semakin dekat. Bahkan dirinya berharap nantinya akan ada Perwakilan dari kalangan artis maupun pekerja seni yang mumpuni yang pantas dalam kontestasi pencalonan Presiden dan Wakil Presiden.

Baca Juga :  1 Ramadhan 1443 H Presidium Komando Moeldoko Berbagi Rasa, Berbagi Suka, Berbagi Takjil

Menurut Tessa Mariska, banyak pekerja seni yang juga sudah teruji memimpin dengan menjadi kepala daerah, anggota dewan dan hingga jabatan jabatan penting lainnya. Seperti Rano Karno, Dede Yusuf, Tantowi Yahya, Dedi Mizwar, Deasy Ratnasari, Nurul Arifin dan banyak lainnya.

“Mengapa kita nggak memunculkan salah satu dari kalangan artis, alangkah berharapnya kita kalau 02 (Wapres)-nya artis,” tanyanya.

Sebagai catatan penting diskusi, pasangan Moeldoko – Gibran bisa menjadi sesuatu yang baru buat Indonesia. Meski ada pro dan kontra, tetapi tetap ada hal bisa diperjuangkan oleh generasi muda. Kolaborasi yang tua dengan yang muda bisa menjadi terobosan yang baik buat Indonesia. Generasi muda punya hak perubahan Indonesia lebih baik.

Tokoh baru, harus didukung, layak dipertimbangkan. Kalau dianggap sebagai lawan, dua tokoh ini bisa menjadi lawan yang sesungguhnya dinantikan.

Jadi jangan sia siakan suara kita lima tahun sekali ini. Karena semua calon presiden dan wakil presiden berkompeten semua. Jangan menjadi bumerang. Pilihan Jangan jadi bingung saat memilih. Yuk bangun politik di badan kalian generasi muda biar nggak termakan politik. Perkembangan harus ada. Generasi muda harus kritis, sadar politik. Tentukan masa depan negara mulai saat ini.

)***tjoek

Share Article :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *