Tabitha Napitupulu, Putri Indonesia 2023 Sumatera Utara : Gap Komunikasi dan Aksesbilitas Jadi Bagian Krusial Kurikulum Pendidikan

Uritanet, Jakarta – 

Gap komunikasi dan accessibility atau Aksesbilitas menjadi bagian krusial kurikulum pendidikan Indonesia  yang harus terus diinovasikan. Dan sebelum gap komunikasi dan accessibility selesai, maka tidak akan bisa menciptakan sebuah gebrakan baru di kurikulum pendidikan tersebut, demikian ujar Tabitha Napitupulu, Putri Indonesia 2023 Sumatera Utara, saat berbincang usai peresmian Institut Kesehatan Hermina (IKH) di Hermina Tower Lantai 18, Kemayoran Jakarta (27/9).

Hal tersebut lantaran, kurikulum yang baru itu hanya bisa diserap oleh anak-anak yang tinggal di kota. Sementara anak – anak lain yang berada di daerah 3T tentu sangat sulit.

Baca Juga :  Polsek Pasar Minggu, Instansi Terkait dan Masyarakat Bersihkan Lingkungan

Sebagai perwakilan dari anak muda, Tabitha merasakan perlunya changemaker yang akan mengubah sistem, supaya kurikulumnya bisa di-change lagi.

“Saya ingin sekali dengan adanya saya sebagai role model atau benchmark untuk anak-anak muda, dan bisa menginspirasi teman-teman di rumah atau di mana pun kalian. Maka bangunlah totalitas tanpa batas, jangan menyerah,” ujarnya Tabitha Napitupulu menyemangati.

Jadi ketika kita punya Aksebilitas itu, kita jadi yang kuat, kita yang menentukan arah kemana yang kita inginkan. Namun demikian, paling penting harus tetap punya hati yang melayani sebagai bagian edukasi pula ke depannya, untuk menuju Indonesia Emas 2045.

Baca Juga :  JNE Raih Penghargaan “Best Logistic Partner 2024” dari Blibli

Sementara itu, dalam keterlibatannya dalam Peresmian Institut Kesehatan Hermina (IKH) di Kemayoran, Jakarta, bagi Tabitha Napitupulu selaku Putri Indonesia 2023 Sumatera Utara, menjadi sebuah kebanggaan karena institut ini mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya di bidang Kesehatan Masyarakat yang handal dan sangat dibutuhkan ke depannya.

“Jadi tidak hanya SDM yang semakin maju, Indonesia pun juga semakin maju, terutama dalam menyediakan jasa atau pelayanan kesehatan yang bertandar nasional, namun juga berstandar internasional,” demikian tukas Tabitha Napitupulu.

)***Tjoek

Share Article :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *