Uritanet, Jakarta –
Pemerintah seharusnya memprioritaskan pemberantasan judi online yang semakin merajalela dibandingkan dengan penutupan e-commerce TikTok, tegas Anggota DPD RI Provinsi Aceh, Prof. Abdullah Puteh.
Faktanya fenomena judi online mudah diakses oleh masyarakat saat ini dan berdampak sangat besar terhadap ekonomi dan moral bangsa.
Pemerintah seharusnya fokus pada upaya pemberantasan judi online yang semakin masif dan mudah diakses oleh masyarakat itu, jelasnya lagi.
Berdasarkan data PPATK, transaksi judi online telah mencapai angka hingga ratusan triliun, ungkap Prof. Puteh, senator asal Aceh ini.
Kondisi ini sangat memprihatinkan, ketika daya beli masyarakat menurun, bukan berarti uang yang ada justru dialihkan untuk berjudi online. Tentu hal ini dibutuhkan atensi khusus dari Pemerintah Pusat.
Bahkan saat ini terdapat fenomena baru di kalangan masyarakat, di mana uang sebesar 20 ribu rupiah hingga 50 ribu rupiah yang seharusnya digunakan untuk belanja atau jajan, kini beralih ke judi online.
“Ini merupakan dampak dari begitu masif dan mudahnya akses judi online. Hal ini berdampak negatif bagi perekonomian masyarakat dan bangsa pada umumnya,” jelas Prof. Abdullah.
Terkait penutupan E-commerce TikTok, Prof. Abdullah Puteh menilai bahwa pemerintah perlu mempertimbangkan kembali kebijakan tersebut. Lantaran e-commerce seperti TikTok memiliki peran penting dalam mendukung UMKM dan perekonomian digital di Indonesia.
Dan sebagai solusi alternatif, sebaiknya pemerintah meningkatkan pengawasan dan regulasi terhadap konten yang ada di platform tersebut, daripada menutupnya sama sekali, urai Prof. Abdullah.
Justru beliau meminta pemerintah untuk meningkatkan edukasi digital kepada masyarakat. Dikarenakan pendidikan digital sangat penting untuk menghindari masyarakat dari dampak negatif teknologi, termasuk judi online.
Sebagai senator dari Provinsi Aceh, Prof. Abdullah Puteh berkomitmen untuk terus memperjuangkan kepentingan rakyat dan mengawal kebijakan pemerintah agar sejalan dengan kepentingan masyarakat banyak.
“Saya berharap pemerintah dapat memprioritaskan isu-isu yang benar-benar berdampak bagi masyarakat dan bangsa,” ujarnya.
)***Tjoek