Uritanet, – Seorang pria bernama Yeferi Sutanto (48) mendapatkan suntikan Vaksin Nusantara setelah mengalami sejumlah penyakit yang dialaminya sejak Oktober 2021 lalu. Yeferi mengaku mengalami sakit usai menjalani vaksinasi Covid-19 dengan vaksin konvensional pada 22 Juni 2021 dan 13 Juli 2021 lalu.
Awalnya, Yeferi merasakan mengalami pelemahan otot di kedua kaki, sehingga menyebabkannya sulit berjalan, berdiri dan tak bisa lagi naik tangga. Setelah itu, sebulan kemudian, di bulan November 2021, saya juga mulai merasakan kelemahan otot di kedua tangan bagian atas (otot bisep/trisep) sehingga membuat saya kesulitan mengangkat beban berat. Sebulan terakhir di bulan Mei 2022 ini saya merasakan adanya pelemahan di otot mata, sehingga saya kesulitan fokus pada penglihatan, kata Yeferi dalam keterangan tertulisnya (03/6) di Jakarta.
Atas apa yang dialaminya itu, Yeferi kemudian berobat ke dokter spesialis tulang dan diminta MRI seluruh tulang belakang. Hasilnya, tidak ditemukan adanya saraf terjepit di tulang belakang. Setelah itu saya dirujuk ke dokter spesialis saraf, lalu dokter saraf meminta untuk dilakukan pemeriksaan EMG (Elektromiografi) dan hasil pemeriksaan menunjukkan polineuropati serabut motoric tipe aksonal disertai lesi miogenik, ujarnya.
Usai pemeriksaan EMG, dokter saraf kemudian merekomendasikan untuk MRI muscle pada region bahu, pelvis, femoral dan cruris bilateral dengan kesimpulan hipotrofi muscle belly m.gluteus maximus bilateral.
“Saya juga sudah melakukan fisioterapi, yaitu sling therapy redcord dan sepeda statis, di bawah pengawasan dokter rehab medis di rumah sakit serta pengobatan tusuk jarum oleh beberapa sinshe,” jelasnya.
Yeferi mengatakan telah melakukan banyak pemeriksaan darah di laboratorium seperti pemeriksaan CK, hormone, kadar vitamin dan lainnya dengan hasil rata-rata normal.
“Terakhir di bulan April 2022, atas rekomendasi dokter, saya melakukan biopsy otot, ternyata hasilnya pun belum dapat mengetahui apa penyebab pelemahan otot saya. Kesimpulan saya setelah berobat kemana-mana, hasil pemeriksaan menunjukkan adanya masalah di otot (miopati) tetapi penyebabnya belum diketahui, sehingga dokter pun belum bisa memutuskan treatment atau obat apa yang harus saya minum,” tuturnya.
Yeferi menduga kondisi kesehatannya terkait dengan vaksin Covid-19 yang dilakukannya pada tanggal 22 Juni 2021 dan 13 Juli 2021. Karena setelah segala pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter, sampai saat ini kondisi saya tidak diketahui apa penyebabnya, sehingga dokter pun tidak mengetahui obat atau treatment apa yang harus saya lakukan,padahal kondisi pelemahan otot saya sudah jelas terlihat, kata dia.
Yeferi kemudian berkonsultasi dengan dokter Terawan Agus Putranto dan memutuskan untuk melakukan vaksinasi dengan Vaksin Nusantara. Hasilnya mengejutkan. Usai divaksin Yeferi langsung merasakan perubahan drastis.
“Saya merasakan sejak di Vaknus (Vaksin Nusantara) tanggal 31 Mei 2022, otot kaki, tangan dan mata saya mengalami penguatan yang signifikan. Saya langsung lebih mudah berjalan dan menaiki tangga, otot tangan saya sudah bisa lebih kuat mengangkat beban dan mata saya sudah lebih fokus lagi,” ujarnya.
Yeferi pun bersyukur mendapat kesempatan mendapatkan uji klinis Vaksin Nusantara sehingga kondisi ototnya bisa kembali berangsur pulih.
“Saya berharap untuk rekan-rekan di luar sana yang mengalami sakit yang tidak biasa,bdimana sakit tersebut diderita setelah divaksin Covid-19, masih ada harapan dengan Vaksin Nusantara sebagai antiinflamasi. Untuk itu saya juga berharap untuk semua orang, termasuk para dokter, untuk berpikiran terbuka terhadap Vaksin Nusantara ini. Karena saya sendiri yang secara medis belum diketahui penyebab dan pengobatannya, oleh Vaksin Nusantara akhirnya mendapatkan manfaat yang sangat baik,” harapannya.