MenkopUKM dan Menteri BUMN Sepakat Sinergi Optimalkan Anggaran BUMN Belanja Produk KUMKM

sinergi untuk mengoptimalkan anggaran BUMN untuk berbelanja produk koperasi dan UMKM

Uritanet, Bali – Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dan Menteri BUMN Erick Tohir sepakat menguatkan sinergi untuk mengoptimalkan anggaran BUMN untuk berbelanja produk koperasi dan UMKM khususnya untuk nilai tender di bawah Rp400 juta. Produk UMKM saat ini seiring dengan tren masyarakat yang meminati produk yang unik dan langka. Sebab sebagian besar KUMKM di tanah air merupakan penghasil produk artisan yang memiliki keunikan dan tidak diproduksi secara banyak.

“Kementerian Koperasi dan UKM mengajak berbagai pihak untuk berkolaborasi mengoptimalkan belanja produk lokal buatan koperasi dan UMKM,” kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat mengunjungi acara Telkomsel Pasar Nusa Dua di Bali Collection, Kawasan ITDC Nusa Dua, Bali (7/5).

Produk UMKM tidak kalah dengan produk industri, karena ini produk artisan dan ini jadi keunggulan karena barangnya langka, jadi semakin langka semakin bagus,lanjut Menteri Teten.

Oleh karena itu, ia mendorong kementerian/lembaga dan BUMN untuk mengoptimalkan belanja produknya pada produk dan jasa KUMKM yang kini terus meningkatkan kualitas dan kuantitasnya. Dan saat ini KemenKopUKM tengah menyiapkan hadirnya UMKM masa depan yang berbasis inovasi dan teknologi. UMKM juga diharapkannya dapat memiliki daya saing dan siap untuk memasuki pasar global.

Baca Juga :  Menparekraf Sandiaga Uno Dorong Penguatan Digitalisasi di Desa Wisata Saribu Gonjong Sumbar

“Kita juga ingin siapkan the future SMEs kita yang berbasis inovasi teknologi. Roadmapnya sudah ada, ini sudah kita siapkan dan sekarang tinggal kita bentuk kolaborasi dengan semua pihak,” katanya.

Menteri Teten menambahkan saat ini UMKM pun sedang dipromosikan dalam perhelatan Presidensi G20 Indonesia, di mana ini menjadi momentum strategis untuk memperkenalkan produk UMKM unggulan ke mata dunia. Selain pihaknya tengah fokus untuk mempromosikan beragam produk UMKM yang sudah dikurasi untuk unjuk gigi di berbagai perhelatan side event G20.

“Kami ingin mendorong UMKM agar siap masuk pasar global,” katanya.

Di tempat yang sama, Menteri BUMN Erick Thohir menekankan bahwa sinergi antara KemenKopUKM dengan Kementerian BUMN akan terus dilakukan secara maksimal. Dalam hal ini, BUMN dikatakan memiliki tiga tugas dari sisi pembiayaan, pendampingan, dan membuka akses pasar untuk UMKM.

“BUMN sebetulnya tugasnya ada tiga yakni pembiayaan, pendampingan, dan membuka akses pasar. Tapi kita tidak mungkin membuka akses pasar sendiri tanpa dukungan kementerian lain, jadi perlu sinergi,” kata Menteri Erick.

Baca Juga :  ‘Sekoper Cinta’ Wujudkan Perempuan Berdaya dan Mandiri

Salah satu komitmen Kementerian BUMN dalam memajukan UMKM juga ditegaskan Menteri Erick pada acara Afirmasi Pembelian dan Pemanfaatan Produk Dalam Negeri Dalam Rangka Bangga Buatan Indonesia pada 25 April 2022. Sekaligus menegaskan akan mencopot Direksi BUMN yang tidak menjalankan instruksi Presiden Joko Widodo terkait peningkatan pembelian dan pemanfaatan produk dalam negeri dalam hal ini UMKM.

Selain itu, komitmen lain yang dilakukan Kementerian BUMN juga terlihat dalam program PaDi (pasar digital) UMKM untuk menindaklanjuti bahwa tender di bawah Rp400 juta harus dipenuhi oleh UMKM.

Menteri Erick menyatakan bahwa hingga 25 April 2022, sudah terdapat 15.000 lebih UMKM tergabung dalam PaDi UMKM dengan transaksi yang tercatat mencapai Rp20 triliun. Salah satunya kenapa kita gabungkan hotel-hotel BUMN, nanti ke depan ini ada 100 lebih hotel.

“Itu nanti semua produknya harus disupport UMKM dengan Sarinah yang menjadi agregatornya. Jadi brandnya Sarinah tapi produk belakangnya sebenarnya UMKM semua,” kata Erick.

Begitu pula untuk fasilitas publik milik BUMN yang lain misalnya rumah sakit, juga akan diupayakan untuk menggunakan produk-produk dari koperasi dan UMKM.

Share Article :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *