Uritanet,- Hellowww … Uritaners … inilah momen bersejarah yang mewarnai di perhelatan Presidensi G20 Indonesia … loh. Hal itu lantaran bertepatan dengan Rosa melahirkan anaknya. Anaknya berjenis kelamin betina ini lahir di Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas (SRS TNWK), Provinsi Lampung (24/3) pukul 11.44 WIB.
Rosa merupakan Badak Sumatera (Dicerorhinus Sumatrensis) melahirkan dari hasil perkawinan dengan badak jantan Andatu. Dan kelahiran anak badak Rosa ini menambah jumlah badak yang berada di dalam SRS TNWK menjadi delapan ekor. Selain badak Rosa, badak lain yang saat ini menempati SRS TNWK adalah Bina (betina), Ratu (betina), Andalas (jantan), Harapan (jantan), Andatu (jantan), dan Delilah (betina).
Rosa menunjukkan tanda-tanda akan melahirkan dimulai sekitar pukul 09.00 WIB. Proses kelahirannya sendiri berlangsung selama hampir 3 jam sampai dengan bayi badak lahir. Seluruh proses melahirkan serta kesehatan induk dan anak pasca kelahiran diawasi oleh tim dokter hewan SRS TNWK dari Yayasan Badak Indonesia (YABI).
Dalam membantu persalinan Rosa hingga penanganan pasca persalinan, tim dokter hewan SRS TNWK dibantu oleh para perawat satwa dan dukungan dari masyarakat internasional seperti dari Cincinnati Zoo, Amerika Serikat untuk membantu tim dokter hewan SRS TNWK, serta Pakar Reproduksi Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis IPB University.
Selama kebuntingan badak Rosa mendapatkan pemberian tambahan hormon penguat janin hingga menjelang masa melahirkan. Pemeriksaan kesehatan kebuntingan juga dilakukan secara rutin dengan menggunakan alat Ultrasonografi (USG), di samping itu, pemberian pakan yang baik dan cukup, serta pemantauan perilaku juga dilakukan untuk mendukung kebuntingan ini.
Perlu diketahui bahwa enam tahun yang lalu, SRS TNWK menjadi tempat kelahiran Delilah, badak betina adik dari Andatu. Sebelumnya, Andatu lahir di SRS TNWK pada tanggal 23 Juni 2012. Badak Andatu merupakan ‘Badak Sumatera Pertama di Asia’ yang lahir dalam penangkaran selang 124 tahun sejak kelahiran anak badak sumatera terakhir di Calcutta Zoo, India.
Andatu lahir dari hasil perkawinan badak jantan Andalas dan induk Ratu. Badak Andatu telah berhasil mengawini badak Rosa dan berhasil bunting menunjukkan program SRS TNWK telah sukses menghasilkan keturunan Badak Sumatera.
Dan Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas adalah satu-satunya tempat pengembangbiakan Badak Sumatera secara alami dengan dukungan teknologi serta kolaborasi keahlian, baik dari dalam dan luar negeri. SRS TNWK yang diresmikan tahun 1998 merupakan program kerja sama antara Balai TNWK KLHK dengan YABI untuk menghasilkan anak badak sumatera sebanyak-banyaknya. Sesuai kondisi yang aman untuk mempertahankan keberlangsungan hidup spesies badak sumatera yang kini terancam punah.
Perlu diketahui pula bahwa sejak tahun 2004, badak Rosa sering muncul di jalan, kebun, kampung, dan bertemu dengan kendaraan serta manusia di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Perilaku badak Rosa yang tidak takut dengan manusia berpotensi mengancam keselamatannya, serta kemungkinan terjangkit penyakit dari hewan ternak. Untuk itu, diputuskan bahwa badak Rosa perlu diselamatkan dan ditranslokasi. Sejak 25 November 2005, badak Rosa mulai menempati SRS TNWK.
Program reproduksi badak Rosa menemui tantangan disebabkan perilakunya yang lebih merasa aman ketika dekat dengan manusia. Kurangnya intensitas perkawinan dan tidak bunting dalam waktu bertahun-tahun, sehingga memicu munculnya fibroid rahim (myom).
Sejak dipindahkan ke SRS TNWK pada tahun 2005, badak Rosa baru bisa dikawinkan sekitar tahun 2015 dan berhasil mendapatkan kebuntingan pertama pada tahun 2017. Tercatat badak Rosa sudah delapan kali mengalami keguguran sejak pertama bunting sampai tahun 2020.
Kelahiran kali ini merupakan hasil dari kebuntingan badak Rosa yang kesembilan. Dengan masa kebuntingan 476 hari, Rosa bunting dari Desember 2020 hingga Maret 2022. Dan kelahiran anak badak sumatera dari Rosa menunjukkan kepada dunia keberhasilan upaya konservasi spesies mamalia besar ini di Indonesia.
)** Bambang Tjoek