Williem 3 Mercusuar Satu-Satunya di Tanjung Mas Jawa Tengah

URITANET,-

Di area Pelabuhan Tanjung Emas, terdapat sebuah mercusuar bernama Mercusuar Willem 3. Mercusuar ini merupakan satu-satunya mercusuar di Jawa Tengah yang dibangun pada tahun 1874 oleh pemerintah kolonial Belanda. Belanda ingin menjadikan Kota Semarang sebagai kota pelabuhan dan sarana dagang untuk ekspor gula ke luar negeri. Pada akhir abad ke-19, Jawa Tengah telah menjadi penghasil gula nomor dua di dunia setelah Kuba. Pelabuhan Tanjung Emas, meupakan sebuah pelabuhan di Kota Semarang, Jawa Tengah.

Pelabuhan ini diresmikan pada masa Presiden Soeharto, dikelola oleh PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III sejak tahun 1985. Sebelumnya Pelabuhan Semarang berada di Bukit Simongan, di mana daerah ini sekarang dikenal dengan nama Gedong Batu.

Menurut catatan sejarah, pelabuhan ini sebelumnya bernama Pelabuhan Semarang atau dikenal dengan Pelabuhan Muara Baru. Dahulu berupa sungai kecil, masyarakat sering menyebut Kali Baru. Salah satu urat nadi pengangkutan barang-barang dengan perahu dari dan ke samudera yang berlabuh di lepas pantai. Berlabuhnya kapal-kapal niaga dari Tiongkok, Arab, India, Portugis, dan Belanda. Ramainya kapal perdagangan yang berkunjung, maka Kali Baru tersebut terus berkembang menjadi sebuah pelabuhan.

Seiring waktu bergulir, arus kapal dan barang yang dilalulintaskan melalui Pelabuhan Semarang semakin meningkat. Mengingat saat itu fasilitas pelabuhan masih terbatas maka pemerintah mengembangkan Pelabuhan Semarang secara perlahan-lahan untuk perdagangan, penumpang, pariwisata, peti kemas, pergudangan, dan perkantoran.

Pelabuhan Semarang mulai berkembang dengan perluasan area pelabuhan dengan kedalaman menyesuaikan ukuran kapal-kapal besar serta pembangunan dermaga yang kuat dan stabil. Bentuk desain pelabuhan baru ini menyerupai tanjung mengikuti kesesuaian permukaan tanah dan planologi kota Semarang.

Bentuk tanjung ini mengubah nama Pelabuhan Semarang atau Muara Baru menjadi Pelabuhan Tanjung Emas. Tahun 1970 mulai dibangun oleh pemerintah melalui Repelita (Rencana Pembangunan Lima Tahun) dan dilanjutkan dengan Rencana Induk Pelabuhan Tanjung Emas. Kini, Pelabuhan Tanjung Emas dalam tahap pembangunan perluasan. Di pelabuhan ini sekarang tidak hanya untuk terminal penumpang saja melainkan juga untuk pengiriman ekspor impor, sehingga di sini akan melihat banyak peti kemas.

(**jegegtantri

 

 

Share Article :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *