Uritanet, Tegal —
Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tegal, Farug Ibnul Hagi dan Muhammad Ashim Adz Dzorif Fikri, mendorong inovasi ekonomi Tegal, mulai dari gelaran Festival sampai Digitalisasi Warteg. Selain dukungan pembiayaan wirausaha muda dan inkubasi bisnis, serta menciptakan kesempatan kerja melalui kolaborasi antara pengusaha, UMKM, perbankan, dan profesional.
Di Pilkada Kota Tegal 2024, Farug-Ashim mengusung visi “Tegal Maju Cemerlang”, dengan empat pilar utama: Cerdas, Modern, Religius, dan Gemilang.
Faruq – Ashim menggagas berbagai ide segar mengembangkan Warung Tegal (warteg) sebagai penggerak ekonomi dan wirausaha di Kota Tegal, dimana Farug – Ashim berkomitmen memberdayakan sektor warteg agar lebih inovatif dan kompetitif. Warteg bukan sekadar tempat makan, tetapi juga ikon budaya dan potensi ekonomi yang besar.
“Warteg adalah identitas Kota Tegal yang sudah dikenal luas. Kami ingin mengangkatnya ke level lebih tinggi dengan inovasi dan modernisasi, sehingga bisa menjadi motor penggerak ekonomi lokal,” ujar Faruq saat ditemui di Tegal. Dan salah satu ide inovatif yang ditawarkan adalah Digitalisasi Warteg.
Pasangan Farug – Ashim mendorong integrasi teknologi dalam operasional warteg, seperti sistem pemesanan online dan pembayaran digital.
“Dengan memanfaatkan teknologi, warteg dapat menjangkau lebih banyak pelanggan dan meningkatkan efisiensi layanan. Ini juga membuka peluang bagi wirausaha muda untuk terlibat dalam pengembangan aplikasi dan platform digital,” jelas Farug.
Selain itu, pasangan Farug – Ashim berencana membentuk inkubasi bisnis khusus untuk pengusaha warteg dan wirausaha muda. Program ini akan memberikan pelatihan manajemen, pengembangan menu, hingga strategi pemasaran modern.
“Kami ingin menciptakan ekosistem wirausaha yang solid, di mana para pengusaha warteg dapat saling berbagi ilmu dan pengalaman untuk berkembang bersama,” tambahnya.
Kolaborasi dengan perbankan dan profesional juga menjadi fokus utama. Farug akan memfasilitasi akses permodalan bagi pengusaha warteg melalui kejasama dengan lembaga keuangan.
“Permodalan sering menjadi kendala utama. Kami akan menjembatani pengusaha warteg dengan perbankan untuk mendapatkan dukungan finansial yang diperlukan,” kata Farug.
Sedangkan untuk meningkatkan daya saing, pasangan Farug – Ashim juga berencana mengadakan pelatihan dan sertifikasi bagi pemilik dan karyawan warteg. Program ini akan mencakup manajemen usaha, higienitas, hingga inovasi menu.
“Kami ingin memastikan bahwa warteg dikenal tidak hanya karena harganya yang terjangkau, tetapi juga kualitas dan pelayanannya yang prima,” ujarnya.
Kolaborasi dengan sekolah kuliner dan pariwisata juga menjadi bagian dari strategi mereka. Farug berencana menjalin kerjasama dengan institusi pendidikan untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di sektor kuliner.
“Melalui kolaborasi ini, kita bisa mencetak tenaga kerja yang profesional dan siap menghadapi persaingan global,” ungkap Farug.
Promosi Warteg dan Penciptaan Lapangan Kerja
Farug – Ashim juga melihat peluang pemanfaatan media sosial dan strategi branding untuk mempromosikan warteg sebagai destinasi kuliner. Kampanye promosi melaiui media sosial akan meningkatkan visibilitas warteg di kalangan generasi muda dan wisatawan. Kami juga akan mendukung pembuatan konten konten kreatif ini, tambahnya.
Selain itu pula, Farug – Ashim berencana mengadakan festival kuliner warteg dan promosi wisata kuliner di Tegal. Dengan menggelar event seperti ini, kita tidak hanya mempromosikan warteg, tetapi juga menarik wisatawan dan investor untuk datang ke Tegal.
“Ini akan memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi kota kita,” ungkapnya.
Farug menegaskan bahwa inovasi-inovasi ini bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan pemberdayaan warteg dan UMKM, kita bisa membuka lebih banyak kesempatan kerja.
“Ini sejalan dengan program kami untuk menciptakan kolaborasi antara pengusaha, UMKM, perbankan, dan profesional,” tukas Faruq.
Sebagai catatan, dukungan terhadap Farug-Ashim semakin kuat dengan bergabungnya Paguyuban Pedagang Warteg dan Kaki Lima Jakarta dan Sekitarnya (Pandawakarta).
Koordinator Lapangan Pandawakarta, Syamsul, menyatakan harapannya agar warteg bisa mendunia seperti warung Padang.
“Setelah mencermati visi misi Farug-Ashim, kami yakin mereka mampu membawa warteg ke tingkat internasional. Kami siap mendukung dan berkolaborasi untuk mewujudkan hal itu,” ujarnya.
Dengan berlatar belakang arsitek, Faruq menamatkan gelar sarjananya dari jurusan Arsitektur, Universitas Islam Indonesia (UII) pada tahun 2008. Bahkan beberapa tahun terakhir, Farug lebih banyak berada di Australia untuk studi lanjut. Farug merupakan kandidat doktor perencanaan kota dan wilayah di University of South Australia. Gelar master bidang yang sama juga ia peroleh di kampus tersebut.
)**Tjoek